SUMSEL -Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan berakhir dengan kebuntuan, Sabtu (7/12).
Rapat yang digelar di Hotel Emilia, Palembang, itu memanas setelah pimpinan rapat meninggalkan ruangan, memaksa jalannya sidang diambil alih oleh perwakilan cabang olahraga (cabor) dan KONI Kabupaten/Kota.
Pengambil alih rapat di antaranya Wirayudha (bola tangan), Suparman Roman (IODI), Ruli (judo), dan Dante (SIWO).
Mereka sepakat untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan KONI Sumsel. Dukungan datang dari 40 cabor dan 12 KONI Kabupaten/Kota.
BACA JUGA:30 Hari Atasi Anggota Terjerat Narkoba
BACA JUGA:Resep Capcay Kuah, Enak, Murah, dan Siap dalam Sekejap
Kami akan segera mengoordinasikan mosi ini dengan KONI pusat, tegas Suparman Roman.
Permintaan Transparansi
Kritik terhadap pengelolaan KONI Sumsel bermula dari tuntutan transparansi kinerja dan audit keuangan setahun terakhir.
Perwakilan cabor, Lidayanto, menyebut permintaan itu tidak direspons memuaskan.
Sekretaris Squash, Wastu, menilai ketidakhadiran Ketua Umum KONI Sumsel, Gunhar, menjadi pemicu utama.
BACA JUGA:Rahasia Tampil Stylish Meski Punya Perut Buncit
BACA JUGA: Benco V91s Plus Smartphone Terjangkau Tanpa Kamera!
Kehadiran Ketua Umum itu penting untuk mengevaluasi program kerja. Tanpa beliau, Rakerprov kehilangan arah, ujarnya.
Musorprovlub Jadi Tuntutan