Waspadai! Kolesterol Tinggi Saat Hamil Bisa Berdampak pada Ibu dan Janin

Ilustrasi Kolesterol Tinggi Saat Hamil-shutterstock-
OKU EKSPRES.COM- Selama masa kehamilan, penting bagi ibu untuk menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah membatasi asupan makanan tinggi kolesterol. Jika kadar kolesterol dalam tubuh meningkat terlalu tinggi, timbunan lemak bisa menumpuk di pembuluh darah dan memicu berbagai gangguan kesehatan berbahaya.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan membatasi konsumsi yang mengandung kolesterol tinggi agar tidak menimbulkan komplikasi saat kehamilan maupun persalinan. Selain dari makanan, ada pula beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kadar kolesterol naik selama masa kehamilan.
Mengapa Kolesterol Bisa Naik Saat Hamil?
Kolesterol merupakan jenis lemak yang secara alami diproduksi oleh hati dan memiliki fungsi penting bagi tubuh. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat). HDL membantu membersihkan lemak dari darah, sedangkan LDL jika berlebihan dapat menimbulkan penumpukan di pembuluh darah dan menyebabkan gangguan serius.
Menariknya, kadar kolesterol yang meningkat selama kehamilan sebenarnya merupakan hal yang normal. Tubuh membutuhkan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi hormon-hormon penting seperti estrogen, progesteron, dan hormon steroid yang mendukung perkembangan janin. Kolesterol juga berperan dalam pembentukan otak dan jaringan tubuh bayi.
BACA JUGA:Bukan Cuma Gorengan, Ini Makanan yang Bisa Picu Kolesterol Tinggi
BACA JUGA:Penyebab Kolesterol LDL Tinggi yang Sering Tak Disadari
Biasanya, kadar kolesterol mulai meningkat sejak trimester kedua dan mencapai puncaknya pada trimester ketiga. Setelah melahirkan, kadar tersebut akan perlahan kembali normal dalam waktu sekitar empat minggu. Idealnya, kadar LDL tidak lebih dari 100 mg/dL, sedangkan kadar HDL sebaiknya lebih dari 60 mg/dL. Selama hamil, peningkatan kolesterol dapat mencapai 25–50 persen, terutama pada kolesterol HDL.
Risiko Jika Kolesterol Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah
Meski peningkatan kolesterol selama hamil adalah hal alami, kadar LDL yang terlalu tinggi dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia) yang berisiko bagi ibu maupun janin. Sebaliknya, kadar kolesterol yang terlalu rendah juga tidak baik karena bisa meningkatkan risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah pada bayi.
Apabila ibu sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sejak awal kehamilan. Dokter akan memberikan panduan untuk mengendalikan kadar kolesterol tanpa menggunakan obat-obatan yang dapat membahayakan janin.
Cara Aman Mengelola Kolesterol Selama Kehamilan
Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil antara lain: