Waspada! Penyakit Sehari-Hari yang Bisa Berujung pada Demensia

Ilustrasi Penyakit Sehari-Hari yang Bisa Berujung pada Demensia-freepik-
OKU EKSPRES.COM- Demensia merupakan kondisi ketika seseorang kehilangan kemampuan berpikir, mengingat, serta fungsi mental lainnya. Kondisi ini bukanlah satu penyakit tunggal, melainkan kumpulan gejala yang muncul akibat gangguan atau kerusakan pada bagian otak yang berperan dalam belajar, memori, bahasa, dan pengambilan keputusan.
Meskipun sering dikaitkan dengan penuaan, demensia bisa dipicu oleh berbagai penyakit yang memengaruhi kesehatan otak. Diperkirakan sekitar 5–8 persen orang berusia di atas 65 tahun mengalami salah satu bentuk demensia. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai penyakit yang berpotensi meningkatkan risiko kondisi ini.
Penyakit yang Dapat Menyebabkan Demensia
1. Aterosklerosis
Aterosklerosis terjadi ketika dinding arteri menebal dan mengeras akibat penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol, lemak, kalsium, serta zat lain dalam darah.
Penumpukan ini dapat menyempitkan pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke otak. Akibatnya, sel-sel otak kekurangan oksigen, mengalami kerusakan, hingga akhirnya mati, yang kemudian dapat memicu terjadinya demensia.
BACA JUGA:Waspadai Kolesterol Tinggi pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
BACA JUGA:Tetap Bisa Makan Kulit Ayam Tanpa Takut Kolesterol, Begini Caranya
2. Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang berlebihan dapat memperburuk kondisi aterosklerosis, yang pada akhirnya menghambat pasokan darah ke otak. Situasi ini menjadi salah satu penyebab utama demensia vaskular, yaitu jenis demensia yang terjadi akibat gangguan aliran darah di otak.
3. Kadar Homosistein Tinggi
Homosistein merupakan asam amino alami dalam darah yang berperan dalam pembentukan protein. Namun, kadar homosistein yang terlalu tinggi bisa menjadi faktor risiko bagi sejumlah penyakit serius, seperti Alzheimer, demensia vaskular, gangguan kognitif, dan stroke.
4. Diabetes
Penyakit diabetes diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia vaskular. Hal ini disebabkan karena diabetes berkontribusi pada munculnya aterosklerosis dan stroke — dua kondisi yang berperan besar dalam perkembangan demensia.