Relawan Jantung

Operasi bedah jantung di rumah sakit vertikal di Kupang. -Foto: Istimewa-Gus munir
Di Tarakan, mesin dan peralatan bedah jantungnya sangat lengkap. Sudah lama. Sempat nganggur lebih satu tahun.
BACA JUGA:Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan
BACA JUGA:Sesalkan tidak Hadiri Rapat Kerja
Prof Paul mengelus dada melihat alat mahal yang tidak dipakai. Begitu sulit mencari ahli yang bisa menangani bedah jantung di daerah terpencil. Lebih 65 persen berkumpul di Jakarta.
Maka Paul merencanakan operasi jantung perdana di Tarakan. Jauh-jauh menyiapkan operasi yang begitu rumit Paul berpendapat: sayang kalau hanya mengoperasi satu orang.
Dengan sukses operasi perdana langsung lima orang kini Paul merencanakan operasi yang kedua. Segeralah Anda mendaftar.
Untuk Tarakan ini tim dokternya didatangkan dari RS Karyadi/Undip Semarang. Sambil menunggu tersedianya tim khusus untuk Tarakan.
BACA JUGA:Pasang Papan Petunjuk Arah untuk Kemudahan Pemudik
BACA JUGA:Buka Portal Bayar Sejumlah Uang
Menurut Paul, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah setuju dengan usulnya: menghidupkan kembali Wajib Kerja Sarjana II. Tidak boleh sama dengan WKS II di masa lalu.
Waktu itu tidak ada penghargaan materi pada dokter spesialis yang ikut WKS II. Dokter spesialis tapi penghasilan mereka kalah dengan tukang parkir.
Maka Paul mengusulkan agar peserta WKS II dapat penghasilan Rp 100 juta/bulan. Itu tidak ada artinya dibanding harga peralatan yang total senilai Rp 20 miliar –dibiarkan tidak terpakai.
"Pak menteri sudah setuju Rp 30 juta. Lumayan," ujar Paul.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Ini 7 Manfaat Daun Pandan untuk Kesehatan
BACA JUGA:Rahasia Sehat di Balik Daun Bawang