Demi Bisa Ikuti Sidang Pernikahan, Anggota Satlantas Polres OKU Rela Terjang Banjir

Kamis 09 May 2024 - 09:30 WIB
Reporter : Berry
Editor : Gus Munir

BATURAJA - Kisah yang mengharukan terjadi saat musibah banjir melanda Kabupaten OKU. Di mana Briptu Febbie Andeka SIKom, seorang anggota Satlantas Polres OKU, harus berusaha keras agar dapat mengikuti sidang pernikahannya di Polres OKU pada Selasa, 7 Mei 2024.

Dengan tekad yang kuat, Febbie dan calon istri, Rida Meilana STrKes, harus menempuh perjalanan menggunakan lanting atau rakit sejauh sekitar 5 kilometer melintasi banjir di Jalan Lintas Sumatera antara Desa Tanjung Karangan dan Desa Karang Endah, Kecamatan Baturaja Barat.

Meski mengalami banyak rintangan, termasuk terjebak dalam banjir yang cukup dalam, mereka berdua tak menyerah. 

Febbie bahkan meminta bantuan warga setempat untuk mendapatkan lanting agar dapat menyeberangi banjir.

BACA JUGA:Bagikan Bantuan, Dengarkan Keluhan dan Kebutuhan Warga

BACA JUGA:Menyala, Dewangga Langsung Bergabung Latihan untuk Lawan Guinea

Dalam perjalanan mereka, yang penuh dengan kesulitan, keduanya harus menghadapi ujian dan tantangan. 

Namun, mereka berhasil sampai di tempat sidang dengan bantuan dan pengertian dari banyak pihak, termasuk Wakapolres OKU Kompol Yulfikri.

“Kalau tidak inisiatif seperti itu, kami tidak bisa ikut sidang BP4R di Polres OKU. Dari naik lanting, lalu truk fuso,” ucap Febbie seperti dikutip Sumatera Ekspres, Rabu malam, 8 Mei 2024.

Sebelumnya, Febbie telah menunggu di Mapolres OKU setelah mengikuti apel pagi, namun kemudian mendapat kabar bahwa calon istrinya yang tinggal di Desa Ujan Mas, Kecamatan Pengandonan tidak dapat melintasi perbatasan Desa Tanjung Karangan dan Desa Karang Endah karena kondisi banjir yang cukup parah. 

BACA JUGA:Akhirnya Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Dijebloskan ke Rutan KPK, Ini Kasusnya?

BACA JUGA: Yaqut Matangkan Layanan Haji di Puncak Armuzna, Pendingin dan Kamar Mandi di Arafah Ditambah

“Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter di Jalinsum, membuat kendaraan kami tidak dapat melintas,” ungkapnya.

Dalam kepanikannya, Febbie bertanya pada warga setempat apakah ada yang mempunyai lanting atau ranting, dan beruntunglah ada warga yang memiliki lanting. Dibantu oleh lima orang warga, Febbie akhirnya sampai di rumah calon istrinya.

Namun, perjalanan pulang ke Polres OKU juga tidak mudah. Mereka harus menerobos banjir dengan berjalan sebatas dengkul orang dewasa, lalu naik rakit ketika arus banjir semakin deras di Desa Karang Endah. 

Kategori :