Perbedaan Masuk Angin, Angin Duduk, dan Serangan Jantung yang Wajib Kamu Tahu
 
                            Ilustrasi seseorang mengalami serangan jantung. -alodokter.com-
- Sakit kepala dan kelelahan ringan
Biasanya, masuk angin bukan kondisi berbahaya. Gejalanya dapat membaik dalam beberapa hari dengan istirahat, minum obat pereda nyeri ringan, minum jamu, atau terapi tradisional seperti kerokan dan minyak kayu putih.
Angin Duduk (Angina Pektoris)
Berbeda dengan masuk angin, angin duduk atau angina pektoris adalah istilah medis untuk nyeri dada akibat kurangnya pasokan darah ke jantung.
BACA JUGA:Posisi Tidur yang Tepat untuk Redakan Masuk Angin dan Asam Lambung Naik
BACA JUGA:Bedakan Flu dan Masuk Angin, Jangan Salah Tangani!
Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang memasok oksigen ke otot jantung.
Ketika jantung tidak mendapat cukup oksigen (disebut iskemia), muncullah gejala khas berupa:
- Dada terasa seperti ditekan, diremas, atau sesak
- Rasa nyeri bisa menjalar ke lengan, punggung, leher, atau rahang
- Disertai sesak napas, lemas, pusing, atau keringat dingin
Anginan biasanya muncul saat aktivitas fisik atau stres emosional, dan mereda ketika istirahat. Beberapa faktor pemicunya antara lain:
- Aterosklerosis (penumpukan plak di arteri)
- Gumpalan darah
- Spasme (kejang) arteri koroner
 
         
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    