Waspada! Nyeri Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi atau Asam Urat

Waspada! Nyeri Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi atau Asam Urat

OKU EKSPRES.COM- Nyeri leher adalah rasa sakit yang muncul di bagian depan, belakang, atau sisi leher. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh otot leher yang tegang, saraf terjepit, atau pengapuran sendi akibat penyakit tertentu. Dalam banyak kasus, nyeri leher bersifat ringan dan dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Namun, jika rasa sakit berlangsung lama, semakin parah, atau disertai gejala lain, kamu perlu waspada. Sebab, nyeri leher juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi atau asam urat.

Perbedaan Nyeri Leher Akibat Kolesterol dan Asam Urat

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan nyeri pada leher karena adanya penumpukan lemak di pembuluh darah sekitar leher. Lemak ini membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Akibatnya, muncul rasa nyeri, pegal, atau kaku di sekitar leher dan bahu.

Sementara itu, pada pengidap asam urat, rasa sakit di leher terjadi akibat tingginya kadar purin dalam tubuh. Ketika kadar asam urat meningkat, kristal purin menumpuk di berbagai sendi, termasuk di area leher. Hal ini memicu peradangan dan menimbulkan rasa nyeri yang terasa menusuk atau berdenyut.

BACA JUGA:Bahaya Daun Singkong bagi Penderita Asam Urat

BACA JUGA:5 Makanan Lezat yang Bisa Bantu Turunkan Asam Urat

Gejala Nyeri Leher yang Harus Diwaspadai

Rasa sakit pada leher bisa terasa ringan hingga berat, tergantung penyebabnya. Umumnya, nyeri leher digambarkan seperti ditekan benda berat, tertusuk, atau berdenyut, dan bisa bertambah parah saat kepala digerakkan.

Selain rasa nyeri, berikut gejala lain yang perlu diperhatikan:

Sakit kepala yang datang bersamaan dengan nyeri leher.

Kesulitan menelan atau menengok.

Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar leher.