Menpora Enggan Terlibat dalam Polemik PSSI dan Djenn De Jong

Menpora Dito Ariotedjo, menyatakan dirinya tidak ingin terlibat lebih jauh dalam polemik antara PSSI dan pemain keturunan Belanda, Djenn De Jong.-Foto: Kemenpora-Gus munir
OKU EKSPRES - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyatakan dirinya tidak ingin terlibat lebih jauh dalam polemik antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemain keturunan Belanda, Djenn De Jong.
Menurut Dito, permasalahan ini muncul karena adanya ketidakjelasan dari pihak PSSI terkait proses naturalisasi yang dijalani De Jong.
Ia menilai, inti dari persoalan ini adalah kurangnya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak.
Situasi memanas setelah Djenn De Jong mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya, di mana ia menuding PSSI tidak profesional dalam menangani proses naturalisasinya ke Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
BACA JUGA:Marcus Rashford Tolak Gabung Aston Villa Secara Permanen
BACA JUGA:PLN Imbau Warga Waspada Aktivitas Berbahaya di Sekitar Jaringan Listrik
“Saya tidak bisa memberikan komentar terlalu jauh soal persoalan antara PSSI dan Djenn De Jong, karena saya tidak mengetahui urusan internal di tubuh PSSI. Informasi yang saya dapatkan hanya bersumber dari media,” ujar Dito di Jakarta.
Meski demikian, Dito berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran penting, khususnya dalam hal pengelolaan komunikasi di dunia olahraga.
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tata kelola komunikasi harus dijalankan dengan baik, karena itu sangat krusial,” ungkapnya.
Polemik antara PSSI dan Djenn De Jong belakangan memang menjadi perhatian publik, terutama karena berkaitan dengan proses naturalisasi yang cukup menyita perhatian masyarakat pecinta olahraga nasional.
BACA JUGA:Herman Deru Lepas 370 Calon Haji Sumatera Selatan
BACA JUGA:Masih Miliki Hutang PEN
Menpora Dito juga menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan terstruktur, guna menghindari kesalahpahaman yang berpotensi merugikan.
Terlebih lagi, para atlet berdarah asing yang memiliki potensi besar untuk memperkuat Timnas Indonesia perlu diperlakukan secara profesional agar kepercayaan dan reputasi institusi seperti PSSI tetap terjaga. (*)