Keberhasilan Danantara dalam mengumpulkan dana juga patut diacungi jempol. Selain pinjaman multicurrency US$10 miliar, Danantara juga telah mengamankan pendanaan yang tak kalah spektakuler:
Pendanaan Rp163,15 Triliun dari 12 Bank Asing:
Dana sebesar itu diperoleh dari konsorsium 12 bank asing. Yang lebih mengejutkan, pendanaan ini didapatkan tanpa jaminan. Sebuah indikator kuat kepercayaan bank-bank asing terhadap Danantara.
Kerja Sama dengan SWF Global:
Danantara tak hanya mengandalkan bank. Lembaga ini juga telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa Sovereign Wealth Fund (SWF) kelas dunia.
BACA JUGA:Disway Gratis
Seperti Qatar, China, dan Rusia. Kolaborasi ini membuka pintu bagi aliran modal tambahan dan sinergi global yang tak ternilai harganya.
Seluruh dana jumbo ini, baik dari pinjaman internasional maupun kemitraan SWF, akan digunakan untuk pembiayaan proyek dan investasi strategis di dalam negeri.
DPR Restui Pendekatan Korporasi yang Produktif
Langkah strategis Danantara mendapatkan respons positif dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya dengan tegas menyatakan dukungan terhadap mekanisme pengelolaan dana yang akan dilakukan secara korporasi.
"Pendekatan yang akan dilakukan oleh BPI Danantara terkait dengan pendistribusian anggarannya akan dilakukan dengan pendekatan korporasi ya. Jadi, berapapun anggaran yang didapatkan, dikuasai dan dikelola oleh BPI Danantara yang nantinya akan didistribusikan ke Holding Investasi. Dan Holding Operasional akan dikeluarkan berdasarkan prinsip-prinsip dan etika korporasi yang patut dan semestinya," ujar Asep kepada Disway.id, pada Senin, 21 Juli 2025.
Asep menekankan pentingnya distribusi anggaran yang berdampak langsung terhadap penguatan sektor industri dan penciptaan lapangan kerja.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
"Berapa pun besarnya anggaran dan rencana bisnis yang akan dilakukan, betul-betul bisa efektif, produktif, menggerakan industri hingga hilir. Merekrut tenaga kerja yang banyak dan mampu leveraging seluruh aset, modal dan pinjaman yang kita punya dan berdampak sangat signifikan buat republik," pungkasnya.