PT PLN (Persero): Menjadi mitra utama dalam proyek-proyek ketenagalistrikan dan transisi energi.
Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan Domestik:
BPJS Ketenagakerjaan dan PT Taspen (Persero): Potensi dana jumbo dari pensiun yang dapat dialokasikan ke proyek-proyek strategis melalui Danantara, memberikan imbal hasil yang stabil bagi peserta.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
Bank BUMN Besar (Mandiri, BRI, BNI): Dapat menjadi mitra pembiayaan dan penyedia layanan perbankan untuk proyek-proyek Danantara.
Investor Global Potensial:
Meskipun nilai investasi spesifik dari masing-masing investor global akan bervariasi tergantung kesepakatan, Danantara menargetkan nama-nama besar seperti:
BlackRock, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), GIC (Singapore's Sovereign Wealth Fund), atau Temasek Holdings. Lembaga-lembaga ini memiliki dana triliunan dolar dan selalu mencari peluang investasi jangka panjang yang stabil dengan tata kelola yang baik.
Nilai investasi awal dari masing-masing BUMN atau lembaga domestik bisa berkisar dari puluhan miliar hingga triliunan rupiah. Tergantung pada mandat dan kapasitas masing-masing. Sementara itu, investasi dari pihak asing bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran dolar AS per proyek.
4 Bank Internasional Kelas Kakap
Tak hanya itu, Danantara juga telah berhasil menunjuk 4 bank internasional kelas kakap untuk mengoordinasikan pinjaman multicurrency hingga $10 miliar.
BACA JUGA:260 Disway
BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan
Keempat bank prestisius tersebut adalah DBS Group, HSBC, Natixis, dan Standard Chartered. Pinjaman kolosal ini menjadikannya "salah satu fasilitas pembiayaan terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir."
Ini bukti nyata kepercayaan dunia terhadap potensi ekonomi Indonesia di bawah naungan Danantara.