Kenali DBD pada Bayi: Gejala, Perawatan, dan Langkah Pencegahannya

Ilustrasi DBD pada Bayi -shutterstock-
OKU EKSPRES COM- Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue hemorrhagic fever masih menjadi penyakit yang kerap menyerang masyarakat di daerah tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini muncul akibat infeksi virus dengue yang menular ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tidak hanya orang dewasa, bayi dan anak-anak pun berisiko terkena penyakit ini.
Tanda-Tanda DBD pada Bayi dan Anak
Setelah tergigit nyamuk pembawa virus dengue, gejala DBD biasanya mulai terlihat dalam kurun waktu 4�10 hari. Beberapa gejala DBD yang sering dialami bayi antara lain:
Demam tinggi yang berlangsung 2�7 hari, dengan suhu bisa mencapai 39�41癈
Mual, muntah, atau keluhan nyeri di perut
Tidak mau makan atau menyusu
Terlihat lebih sering mengantuk
Menjadi lebih rewel dari biasanya
Kulit tampak ruam
Mimisan atau gusi berdarah
Terdapat darah pada tinja, air seni, atau muntah
Kesulitan bernapas
BACA JUGA:Pilihan Buah Penambah Trombosit, Bantu Tubuh Lawan DBD Lebih Cepat
BACA JUGA:Daerah Rawan DBD di Indonesia: Kenali Risikonya, Cegah Sejak Dini