Kenali DBD pada Bayi: Gejala, Perawatan, dan Langkah Pencegahannya

Ilustrasi DBD pada Bayi -shutterstock-
Apabila Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Bagaimana Merawat Bayi yang Terkena DBD
Sampai sekarang, belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan DBD sepenuhnya. Pengobatan difokuskan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan mendukung tubuh bayi agar pulih secara alami.
Umumnya, bayi dengan DBD perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit di bawah pengawasan dokter. Namun, bila dokter mengizinkan perawatan di rumah, orang tua bisa membantu proses pemulihan dengan cara berikut:
Pastikan kbutuhan cairan bayi tercukupi agar tidak dehidrasi. Untuk bayi di bawah 6 bulan, cukup berikan ASI atau susu formula. Sementara bayi di atas 6 bulan boleh diberikan air putih tambahan.
BACA JUGA:Waspada DBD: Bahaya, Fase Kritis, dan Pentingnya Vaksinasi Lengkap
BACA JUGA:Tipes vs DBD: Kenali Perbedaannya agar Tak Salah Penanganan
Gunakan obat penurun demam sesuai resep dokter untuk membantu meredakan suhu tinggi.
Biarkan bayi beristirahat cukup agar tubuhnya lebih cepat pulih.
Lindungi Si Kecil dari Gigitan Nyamuk
Hingga kini, vaksin dengue belum direkomendasikan untuk bayi. Vaksin hanya dapat diberikan pada anak-anak usia 9�16 tahun. Jadi, pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah meminimalkan risiko gigitan nyamuk.
Berikut beberapa langkah praktis untuk mencegah bayi digigit nyamuk:
Oleskan lotion antinyamuk dengan kandungan DEET 7�20 persen, picaridin, atau IR3535. Namun, pastikan hanya digunakan pada bayi berusia di atas 2 bulan.
BACA JUGA:8 Langkah Ampuh Mencegah DBD, Terutama Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Kenali Gejala DBD pada Lansia: Waspadai Sejak Dini untuk Cegah Komplikasi Berbahaya