Mengungkap Bahaya Anemia Sel Sabit bagi Kesehatan Tubuh

Ilustrasi Bahaya Anemia Sel Sabit -shutterstock-
Komplikasi yang Dapat Terjadi di Seluruh Tubuh
Selain gejala utama, anemia sel sabit dapat memicu komplikasi berikut:
BACA JUGA:Cara Mengatasi Anemia Defisiensi Besi pada Remaja
BACA JUGA:BAB Berdarah Bisa Picu Anemia? Kenali Hubungannya dan Cara Mencegah
Krisis Nyeri Akut (vaso-occlusive crisis) — Terjadi saat sel sabit menyumbat aliran darah, memunculkan nyeri hebat di perut, dada, punggung bawah, atau anggota tubuh. Pemicu bisa berupa dehidrasi, perubahan suhu, stres, penyakit, atau ketinggian tertentu.
Nyeri Kronis Jangka Panjang — Rasa nyeri yang muncul terus-menerus, berbeda dari krisis nyeri akut, biasanya terkait kerusakan jaringan atau organ.
Pertumbuhan dan Pubertas Tertunda — Anak-anak penderita sering tumbuh lebih lambat dan mencapai kematangan seksual lebih lama dibandingkan teman sebaya.
Infeksi Berulang — Kerusakan limpa meningkatkan risiko infeksi dari bakteri seperti Haemophilus influenzae tipe B, Salmonella, dan Staphylococcus.
BACA JUGA:Anemia Aplastik vs Anemia Hemolitik: Kenali Perbedaannya Sebelum Terlambat
BACA JUGA:Makanan Kaya Zat Besi untuk Cegah dan Atasi Anemia pada Wanita Indonesia
Masalah Sendi — Aliran oksigen yang kurang pada sendi, terutama pinggul, dapat menyebabkan nekrosis avaskular yang merusak sendi secara permanen.
Komplikasi Kehamilan — Penderita hamil berisiko mengalami tekanan darah tinggi, pembekuan darah, keguguran, kelahiran prematur, atau bayi dengan berat lahir rendah.
Memperingati Hari Sel Sabit Sedunia, kita diingatkan akan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan, deteksi dini, serta penanganan anemia sel sabit. Dukungan moral dan informasi yang tepat dapat membantu para pengidap menjalani pengobatan dengan semangat dan harapan yang lebih besar.