Cara Mengatasi Anemia Defisiensi Besi pada Remaja

Ilustrasi Anemia Defisiensi Besi pada Remaja-unair-
OKU EKSPRES COM - Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling umum terjadi akibat kurangnya asupan zat besi. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi dan memperbaiki penyebab yang mendasarinya.
Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi membuat tubuh kesulitan memproduksi hemoglobin, sehingga penderitanya mudah merasa lelah, lemas, hingga sesak napas.
1. Konsumsi Suplemen Zat Besi
Dokter biasanya merekomendasikan suplemen zat besi yang dapat dibeli di apotek untuk mengembalikan kadar zat besi. Tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, maupun cair untuk anak-anak dan bayi.
Agar penyerapan zat besi optimal, perhatikan tips berikut:
BACA JUGA:BAB Berdarah Bisa Picu Anemia? Kenali Hubungannya dan Cara Mencegah
BACA JUGA:Anemia Aplastik vs Anemia Hemolitik: Kenali Perbedaannya Sebelum Terlambat
Konsumsi saat perut kosong. Jika memiliki masalah lambung, minum setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi.
Hindari konsumsi bersamaan dengan antasida, karena dapat menghambat penyerapan zat besi. Beri jeda minimal 2 jam sebelum atau 4 jam setelah minum antasida.
Padukan dengan vitamin C, misalnya jus jeruk atau suplemen vitamin C, untuk membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik.
Pengobatan anemia defisiensi besi memerlukan waktu. Biasanya, perbaikan gejala mulai terasa dalam 1 minggu, namun suplemen perlu dikonsumsi selama beberapa bulan hingga cadangan zat besi kembali normal. Dokter akan menentukan waktu yang tepat untuk pemeriksaan darah ulang.
BACA JUGA:Makanan Kaya Zat Besi untuk Cegah dan Atasi Anemia pada Wanita Indonesia
BACA JUGA:Tips Puasa Sehat untuk Pengidap Anemia agar Tetap Bugar
2. Mengatasi Penyebab yang Mendasari