Sempat Alami Kelangkaan BBM di OKU Selatan, Pertamina Pastikan Pasokan Aman

Sempat alami kelangkaan BBM di OKU Selatan, Pertamina pastikan pasokan aman. -Hos-
OKU EKSPRES.COM - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan sempat mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini dipicu oleh gangguan pasokan dari Depot Pertamina Baturaja yang berdampak langsung pada distribusi BBM ke sejumlah SPBU dan Pertashop di wilayah tersebut.
Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM, baik jenis Pertamax maupun Pertalite, karena ketersediaannya kosong saat hendak mengisi bahan bakar.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) OKU Selatan, Zakiah, SE., MM, pada Sabtu (2/8/2025) menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan pihak Pertamina di Depot Baturaja.
BACA JUGA:Infrastruktur, Kesehatan, dan BBM Jadi Sorotan Bupati OKU Timur
BACA JUGA:Harga BBM Berangsur Turun Seluruh Indonesia
Berdasarkan hasil komunikasi tersebut, diketahui bahwa gangguan stok Pertamax menjadi penyebab utama tertundanya distribusi ke sejumlah Pertashop.
Zakiah juga menyampaikan bahwa pernyataan tersebut mengacu pada informasi resmi dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, yang mengungkapkan bahwa gangguan distribusi tidak hanya terjadi di OKU Selatan, namun juga melanda beberapa daerah lain di Sumatera Selatan.
"Beberapa SPBU kini mulai kembali beroperasi secara normal. Pertamina sedang melakukan percepatan distribusi BBM secara bertahap ke seluruh wilayah," tambahnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, memastikan bahwa secara keseluruhan pasokan BBM dalam kondisi aman dan mencukupi. Kendala yang terjadi bersifat teknis dan bersifat sementara.
BACA JUGA:Harga BBM Pertamax Berangsur Turun
BACA JUGA:Kelangkaan BBM di OKU Akibat Keterlambatan Pengiriman
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan.
"Kami tetap menyalurkan BBM secara bertahap, dan masyarakat diminta membeli sesuai kebutuhan agar distribusi energi tetap merata," tegasnya.