Dianggap Lebih Sehat dari Gula Jawa, Namun Waspadai Efek Samping Gula Aren

Jumat 07 Feb 2025 - 12:14 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Dedi Okes

Pola makan tinggi gula dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian akibat kondisi tersebut.

Kenaikan berat badan

Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan serta meningkatkan risiko obesitas. 

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa gula dapat memicu makan berlebihan, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes.

BACA JUGA:Acer Rilis Predator Helios Neo 16 AI dan Helios Neo 18 AI, Laptop Gaming dengan Performa Tinggi

BACA JUGA:RoadCraft Siap Hadir Mei 2025, Game Simulasi Rekonstruksi Pasca Bencana

Kerusakan gigi

Gula dapat menjadi penyebab utama kerusakan gigi karena mendukung pertumbuhan bakteri yang membentuk plak. 

Selain itu, gula meningkatkan kadar keasaman di mulut, yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Infeksi gusi, seperti gingivitis, juga bisa terjadi jika tidak ditangani dengan baik.

Peningkatan stres

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif, kecemasan, dan stres.

Meskipun gula aren bisa menjadi pilihan pemanis yang lebih baik dibandingkan gula putih atau gula jawa, tetap diperlukan konsumsi dalam batas wajar. 

BACA JUGA:Blue Origin Berhasil Simulasikan Gravitasi Bulan dalam Uji Terbang di Texas

BACA JUGA:Netflix Ungkap Tampilan Perdana One Piece Season 2, Syuting Resmi Rampung

Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat konsumsi gula, Anda bisa mempertimbangkan beberapa alternatif pemanis yang lebih sehat berikut ini:

Stevia

Kategori :