Katolik Kristen

Patung Yesus di Sibea-Bea, Samosir ketika terlihat dari jauh.-Foto: stimewa-Gus munir

Di Bandung, Daulat jadi insinyur. Arsitek. Lulusan ITB. Lalu jadi pegawai negeri. Daulat bekerja di PU Sumut di Medan. Sudah lama pensiun. Seumur saya: 73 tahun.

BACA JUGA:6 Tanda Anda Terlalu Banyak Konsumsi Gula

BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Tubuh untuk Terhindar dari Segala Penyakit

Mereka menjadi punya waktu. Lalu terpikir kejadian puluhan tahun sebelumnya. Saat Orde Baru. Yakni ketika menteri pariwisata (waktu itu) Joop Ave datang ke Medan. Keduanya menemui sang menteri. Bersama tokoh Batak lainnya.

Saat itulah Joop Ave mengucapkan kata-kata yang terus terngiang di pikiran mereka: bangunlah patung Yesus di Toba. Yang tertinggi di dunia. Itulah objek wisata yang akan jadi daya tarik tambahan bagi danau Toba.

Kata-kata Joop Ave itu tenggelam. Lama. Lalu muncul lagi saat mereka sudah pensiun.

Tahun 2018 mereka mendirikan yayasan: Yayasan Jadilah Terang Danau Toba. Sudung jadi ketua pembina di yayasan. Daulat satu-satunya arsitek di yayasan itu. Warga Situmorang menjadi inti dari yayasan itu.

BACA JUGA:Linkin Park Kembali Dengan Co-Vocalist dan Drummer Baru Serta Album 'From Zero'

BACA JUGA:Inilah Resep Rahasia Untuk Membuat Cilok yang Lembut dan Kenyal di OKU Selatan

Sebagai arsitek Daulat tahu apa yang harus dilakukan: membuat perencanaan. Mereka tahu di mana lokasi terbaik: di atas bukit tandus berbatu di kampung halaman.

Posisinya bagus sekali. Ketinggian bukit itu 100 meter dari permukaan air danau Toba.

Kalau patung dibangun di situ langsung bisa seperti Yesus sedang memberkati seluruh danau Toba. Sudah termasuk Pulau Samosir di tengahnya.

Saya berbincang lama dengan Daulat. Kemarin. Saya baru tahu: inilah patung Yesus tertinggi di dunia yang dikerjakan dengan keikhlasan tertinggi pula.

BACA JUGA:Asinan Betawi: Kesegaran Tradisional dalam Setiap Suapan

BACA JUGA:Resep Getuk Lindri: Kreasi Tradisional dengan Cita Rasa Lembut dan Manis

Tag
Share