Katolik Kristen

Patung Yesus di Sibea-Bea, Samosir ketika terlihat dari jauh.-Foto: stimewa-Gus munir

Bahwa tinggi patung sampai 61 meter itu supaya bisa disebut yang tertinggi di dunia. Sudah bisa mengalahkan yang di Polandia: 52 meter.

Jauh mengalahkan yang paling terkenal di dunia, yang di Rio de Janeiro itu, yang saya pernah ke sana: 30 sampai 38 meter.

Daulat bukan Katolik. Ia protestan. Gerejanya GKPI --Gereja Kristen Protestan Indonesia. Tidak masalah. Sama-sama Yesus. Tapi tetap ada "warna" Kristennya di patung itu.

Lihatlah dari jauh. Dari jarak yang sampai tidak terlihat detail wajah Yesusnya. Yang tampak tinggal siluetnya. Maka patung itu akan terlihat seperti salib.

BACA JUGA:Tips Membuat Pancake dengan Tepung Instan Tapi Bisa Selembut dan Seenak yang Dijual di Restoran atau Kafe

BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Pepaya Saat Perut Kosong

Inilah patung Katolik dengan rasa Protestan. Orang Indonesia selalu punya jalan untuk akomodatif.

Sudung sendiri Katolik. Kini Sudung berlanjut mengabdi di kampung halaman: merawat Hutan Tele. Itulah hutan yang berperan penting menjadi penyangga air danau Toba. Sudung tidak mau Hutan Tele rusak.

Setelah diresmikan oleh Sri Paus patung Yesus itu akan diresmikan lagi oleh Presiden Jokowi. Minggu depan. Langsung di lokasinya di Sibeabea.

Sebelum berbincang dengan Daulat, saya pikir lokasinya tidak terlalu jauh dari Silangit. Ternyata masih 2,5 jam. Seandainya jalan tol dari Medan sudah sampai Toba pun masih harus menyeberang ke Ambarita.

Adakah ide agar patung tertinggi di dunia itu tidak terasa terlalu jauh? Tarif masuknya memang hanya Rp 5.000/orang tapi siapa mau ke sana?

BACA JUGA:Mengenal Ciri-Ciri Makanan Mengandung Bahan Berbahaya

BACA JUGA:Pepabri Siap Terus Berkolaborasi dengan Masyarakat dan Pemerintah

Sudah waktunya ada bandara di dekat-dekat Humbang Hasundutan. Atau jalan Silangit ke Humbang diperlebar: agar jarak itu bisa ditempuh hanya satu jam.

Toba itu indah nian alamnya, sejuk sekali suhu udaranya, sejuk sepanjang masa, tapi masih saja jauh di mata. Pun setelah ada yang tertinggi di dunia.(Dahlan Iskan)

Tag
Share