Unair Green

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Sudah lama saya tidak ke Unair. Gedung pasca sarjananya ternyata baru. Klasik. Bergaya arsitektur abad 16. Warna putih. Ruang-ruang kelasnya sangat masa kini.

Boleh dikata gedung pasca sarjana ini menjadi ikon baru di kampus B Unair. Yakni yang di selatan RSUD Dr Sutomo.

Kampus A-nya, Anda sudah tahu: khusus untuk fakultas kedokteran. Di sebelah utara RSUD Dr Sutomo.

BACA JUGA:Anak Laporkan Ibu ke Polda Sumsel Menolak Lapor Balik

BACA JUGA:Tuntas Dibayarkan bulan Juni

Rektor Unair sendiri berkantor di Kampus C: lebih ke timur. Lebih luas. Lebih besar.

Saya lihat Kampus C ini terus ditata. Dibenahi. Kian indah. Kian hijau. Rasanya wajah Unair sekarang ini adalah yang paling indah dalam sejarahnya.

Unair juga terus memperbaiki rankingnya. Tiap tahun naik. "Tahun 2019 masih di urutan 750-800 dunia. Tahun ini di urutan 345," ujar Prof Dr Suparto Wijoyo. "Tahun depan 308," tambahnya.

Prof Suparto adalah wakil direktur 3 pasca sarjana. Ia yang jadi salah satu pembicara di acara kemarin.

BACA JUGA:Kenali Pemicu Diabetes yang Wajib Dihindari Gen Z

BACA JUGA:Harga Terjangkau Hp Speks Dewa ini Wajib Dimiliki

Pasca sarjana Unair juga baru saja membuka program doktor untuk ilmu 'Hukum dan Pembangunan'. "Ini prodi satu-satunya di Indonesia," ujar Prof Suparto.

"Kami ingin memadukan hukum dengan kepentingan pembangunan secara seimbang. Perspektifnya bukan ilmu hukum tetapi dinamika hukum dalam pembangunan," tambahnya.

Program itu baru dibuka tahun lalu. "Peminatnya membludak. Sampai sebagian harus masuk tahun berikutnya," kata Prof Suparto yang memang orang hukum.

Salah satu mahasiswanya adalah Kapolda Jatim yang sekarang Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si..

Tag
Share