Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai!
Ilustrasi Nyeri Lutut -shutterstock-
Kelebihan berat badan – Obesitas dapat mempercepat produksi asam urat sekaligus menghambat proses pembuangannya oleh ginjal.
Kondisi medis tertentu – Tekanan darah tinggi, diabetes, sindrom metabolik, obesitas, serta penyakit jantung dan ginjal dapat memperparah risiko asam urat.
BACA JUGA:Obat Asam Urat Paling Efektif untuk Redakan Nyeri dan Cegah Kambuh
BACA JUGA:Waspada! Nyeri Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi atau Asam Urat
Penggunaan obat-obatan – Beberapa obat, seperti aspirin dosis rendah, diuretik thiazide, ACE inhibitor, dan beta blocker, dapat memicu peningkatan kadar asam urat.
Faktor genetik – Riwayat keluarga dengan penyakit asam urat juga meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya.
Usia dan jenis kelamin – Pria berusia 30–50 tahun lebih rentan, sedangkan pada wanita umumnya gejala muncul setelah menopause.
Trauma atau operasi – Cedera pada sendi atau tindakan medis tertentu dapat memicu serangan asam urat mendadak.
Penanganan dan Pencegahan
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri hebat di lutut secara tiba-tiba. Tanpa penanganan yang tepat, asam urat dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen.
BACA JUGA:Bahaya Daun Singkong bagi Penderita Asam Urat
BACA JUGA:Bahaya Daun Singkong bagi Penderita Asam Urat
Salah satu terapi yang umum diberikan adalah kortikosteroid, yaitu obat antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dan rasa nyeri. Obat ini bisa dikonsumsi dalam bentuk pil atau disuntikkan langsung ke area sendi yang terkena.
Setelah gejala mereda, penderita disarankan untuk menghindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood, bayam, durian, serta minuman beralkohol dan bersoda. Langkah ini penting untuk mencegah kekambuhan dan menjaga kadar asam urat tetap normal.