Mengelola Kehamilan dengan Rematik: Tantangan dan Solusinya
Ilustrasi Kehamilan dengan Rematik -shutterstock-
OKU EKSPRES.COM- Bagi wanita yang memiliki penyakit rematik, keinginan untuk hamil sering kali disertai kekhawatiran. Tidak sedikit ibu dengan kondisi arthritis atau jenis rematik lain yang merasa cemas apakah kehamilan akan memperburuk penyakitnya atau justru sebaliknya. Bahkan, sebagian dokter bisa saja menyarankan untuk menunda kehamilan hingga kondisi tubuh benar-benar stabil.
Penanganan yang Tepat Jadi Kunci
Ibu dengan riwayat rematik tetap bisa menjalani kehamilan asalkan berada di bawah pengawasan dokter. Pemeriksaan dan pemantauan rutin oleh dokter kandungan serta ahli reumatologi sangat penting untuk memastikan kondisi ibu dan janin tetap aman. Dengan penanganan medis yang tepat, peluang untuk hamil dan melahirkan dengan sehat tetap terbuka, meski risiko komplikasi tetap harus diwaspadai.
Setiap Kasus Rematik Berbeda
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit rematik tidak sama pada setiap orang. Misalnya, wanita dengan rheumatoid arthritis (RA) umumnya mengalami perbaikan gejala selama kehamilan, tetapi bisa kambuh kembali setelah melahirkan.
Sebaliknya, ibu dengan lupus mungkin mengalami flare atau kekambuhan ringan hingga sedang selama masa kehamilan dan pascapersalinan.
BACA JUGA:Mengenal Rematik Palindromik: Jenis Rematik yang Bisa Datang dan Pergi
BACA JUGA:Fakta di Balik Klaim Bunga Lawang Bisa Cegah Rematik
Selain itu, penderita sindrom antifosfolipid berisiko mengalami pembekuan darah, tekanan darah tinggi, atau keguguran. Sedangkan hipertensi pulmonal yang kadang muncul akibat skleroderma atau lupus bisa memburuk selama kehamilan, sehingga dokter sering kali menyarankan untuk tidak hamil dalam kondisi tersebut.
Waspadai Pengaruh Obat dan Peradangan
Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi rematik dapat memengaruhi kehamilan. Karena itu, dokter mungkin akan menyarankan penghentian sementara pengobatan tertentu sampai proses menyusui selesai. Selain itu, peradangan yang tidak terkontrol juga dapat memicu gangguan pada kehamilan.
Persiapan Sebelum Hamil
Bagi ibu yang sedang merencanakan kehamilan, pastikan kondisi rematik terkendali minimal 3–6 bulan sebelumnya. Konsultasikan dengan dokter reumatologi dan dokter kandungan agar bisa merancang rencana kehamilan yang aman. Dengan persiapan yang matang dan pemantauan medis yang tepat, kehamilan bagi ibu dengan rematik tetap dapat berjalan dengan sehat dan bahagia.