Kolesterol Tinggi Tak Selalu karena Pola Hidup: Waspadai Faktor Genetik yang Turun dari Keluarga

Ilustrasi Kolesterol Tinggi Tak Selalu karena Pola Hidup -haibunda-

OKU EKSPRES.COM- Kolesterol sebenarnya memiliki peran penting dalam tubuh karena membantu pembentukan sel yang sehat. Namun, jika kadarnya melebihi batas normal, kolesterol dapat berubah menjadi ancaman serius. Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, hipertensi, jantung, hingga stroke.

Selama ini, gaya hidup tidak sehat—seperti sering mengonsumsi makanan berlemak, merokok, dan jarang berolahraga—dikenal sebagai penyebab utama kolesterol tinggi. Namun, siapa sangka bahwa faktor genetik juga bisa menjadi pemicunya.

Faktor Genetik di Balik Kolesterol Tinggi

Jika kamu sudah menjalani pola hidup sehat namun kadar kolesterol tetap tinggi, bisa jadi penyebabnya bukan dari kebiasaan melainkan faktor keturunan. Kondisi ini dikenal dengan familial hypercholesterolemia (FH) — gangguan genetik yang diwariskan dari orang tua.

FH terjadi akibat mutasi gen yang mengganggu kemampuan tubuh dalam membuang kolesterol jahat (LDL) dari darah. Akibatnya, kadar kolesterol menumpuk dalam pembuluh darah sejak usia muda. Tingkat keparahannya pun berbeda pada setiap orang, tergantung banyaknya kolesterol yang menumpuk dalam darah.

BACA JUGA:Hindari Makanan Ini agar Kolesterol Tinggi Tidak Terjadi dan Tubuh Tetap Sehat

BACA JUGA:Waspada! Ini Kebiasaan Sehari-Hari yang Bisa Picu Kolesterol Tinggi pada Remaja

Siapa yang Berisiko Mengidap FH?

Familial hypercholesterolemia bisa dialami siapa saja, terutama jika dalam riwayat keluarganya terdapat penderita penyakit jantung di usia muda. Kondisi ini diketahui lebih sering muncul pada kelompok keturunan Prancis Kanada, Lebanon, dan Afrikaner (Afrika Selatan).

Menurut Dr. Seth Martin dari Universitas Johns Hopkins, seseorang perlu waspada bila ada anggota keluarga yang mengalami serangan jantung, pemasangan stent, atau operasi bypass sebelum usia 55 tahun pada pria atau 65 tahun pada wanita. Ini bisa menjadi tanda adanya faktor genetik yang meningkatkan risiko penyakit jantung akibat kolesterol tinggi.

Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Diturunkan

Deteksi dini sangat penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi. Salah satu tanda fisik yang bisa muncul adalah xanthomas, yaitu benjolan lemak di bawah kulit yang biasanya tumbuh di sekitar tendon tangan, lutut, siku, tumit (tendon Achilles), atau di area sekitar mata.

Selain itu, dokter juga bisa mendeteksi adanya penumpukan kolesterol di bagian mata saat pemeriksaan rutin. Jika kamu memiliki tanda-tanda ini, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung di usia muda, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kolesterolmu.

BACA JUGA:Kolesterol Baik Bisa Kurangi Risiko Alzheimer? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan