Dituding Provokator, PGKMI Minta Kapolres Klarifikasi Aksi Ricuh DPRD OKU

Aliansi masyarakat yang mengatasnamakan PGKMI kembali mendatangi Gedung DPRD OKU, Selasa (2/9/2025). -Eris/OKES-

BATURAJA, OKU EKSPRES.COM - Aliansi masyarakat yang mengatasnamakan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Memepersatukan Indonesia (PGKMI) kembali mendatangi Gedung DPRD OKU, Selasa (2/9/2025). 

Berbeda dari aksi sebelumnya, kali ini massa yang hadir hanya enam orang dan memilih menyampaikan aspirasi mereka langsung di dalam ruang rapat DPRD OKU.

Nopri Delmi, perwakilan PGKMI, meminta agar pertemuan tersebut dihadiri Kapolres OKU.

Permintaan itu dipenuhi oleh Ketua DPRD OKU, H. Sahril Elmi, yang menghadirkan langsung Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo dan Dandim 0403 OKU.

BACA JUGA:Amankan Belasan Pendemo Ricuh, Polres OKU Temukan Bom Molotov dari Tas Pelajar

BACA JUGA:Prabowo Jenguk Korban Demo Ricuh di DPR

Dalam forum terbuka itu, PGKMI menegaskan mereka bukanlah kelompok provokator seperti yang beredar di media sosial melalui sebuah video. 

“Kami hanya rakyat dan asli warga OKU yang ingin menyampaikan tuntutan, bukan provokator seperti yang dituduhkan,terlebih disebut bukan asli OKU,” ujar Nopri.

PGKMI juga meminta Kapolres OKU mengambil langkah konkret menjamin keamanan mereka, sekaligus mengklarifikasi dugaan tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian maupun anggota DPRD OKU terhadap pendemo yang ditangkap dalam aksi sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo menjelaskan pengamanan aksi telah sesuai prosedur. 

BACA JUGA:Turun ke Jalan, Denny Sumargo Desak DPR Temui Pendemo

BACA JUGA:Polres OKU Selatan Imbau Warga Tak Terprovokasi Isu Demo Anarkis

Ia menyebut aksi di Sumsel terjadi di beberapa tempat seperti Palembang, Lubuk Linggau, dan OKU.

Namun, di Kabupaten OKU memang berlangsung berbeda karena adanya dua kelompok massa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan