Gejala Anemia pada Lansia yang Sering Diabaikan dan Cara Mengatasinya

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Kamis , 14 Aug 2025 - 13:12

Ilustrasi Gejala Anemia pada Lansia -shutterstock-

Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh kekurangan zat besi, dokter dapat:

Memberikan suplemen zat besi

Menganjurkan makanan kaya zat besi dan vitamin C

Memberikan zat besi melalui infus intravena (terutama bagi penderita penyakit ginjal kronis)

Melakukan transfusi sel darah merah

Jika anemia disebabkan oleh perdarahan internal, prosedur operasi mungkin diperlukan untuk menghentikan sumber perdarahan.

gejala anemia pada lansia yang sering diabaikan dan cara mengatasinya                            oku ekspres com- anemia, atau yang sering disebut “kurang darah”, terjadi ketika jumlah sel darah merah sehat dalam tubuh berkurang sehingga suplai oksigen ke organ tubuh tidak mencukupi. kondisi ini membuat penderita terlihat pucat, cepat lelah, dan lemas.
meskipun dapat dialami siapa saja, lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena anemia, terutama akibat kekurangan nutrisi atau penyakit kronis. dampaknya pada orang lanjut usia bisa cukup serius, sehingga penting untuk mengetahui kapan harus membawa mereka berobat.
penyebab anemia pada lansia
seiring bertambahnya usia, kasus anemia semakin sering ditemukan. berdasarkan kriteria who, anemia pada wanita ditandai kadar hemoglobin di bawah 12 g/dl, sedangkan pada pria di bawah 13 g/dl. prevalensinya pada lansia berada di kisaran 8–44 persen, dan paling tinggi pada pria berusia 85 tahun ke atas.
faktor penyebab paling umum adalah penyakit kronis dan kekurangan zat besi. namun, anemia juga bisa muncul karena:
baca juga:anemia zat besi pada si kecil: kenali gejala dan langkah penanganannya
baca juga:rambut rontok bisa jadi tanda anemia, kenali penyebab dan solusinya
kekurangan vitamin b12 atau folat
perdarahan (termasuk perdarahan saluran pencernaan)
gangguan sumsum tulang seperti sindrom myelodysplastic
gejala yang perlu diwaspadai
beberapa tanda anemia yang umum pada lansia antara lain:
mudah lelah
sesak napas
rasa dingin berlebihan
pusing atau lemah
sakit kepala
lidah terasa nyeri
kulit pucat, kering, atau mudah memar
detak jantung cepat
gerakan tak terkendali pada kaki (restless legs syndrome)
dampak anemia pada lansia
baca juga:mengenal anemia pada ibu hamil dan saat yang tepat untuk perawatan intensif
baca juga:mengungkap bahaya anemia sel sabit bagi kesehatan tubuh
selain membuat tubuh lemah, anemia dapat memengaruhi kualitas hidup lansia. gejala lain yang mungkin muncul meliputi kuku rapuh atau berbentuk sendok, rambut rontok, perubahan indera perasa, dan telinga berdenging.
jika tidak diobati, anemia dapat memicu masalah serius seperti kebingungan, depresi, aritmia, pembesaran jantung, gagal jantung, bahkan menurunkan harapan hidup.
kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
segera bawa lansia ke dokter bila mereka sering merasa lelah tanpa penyebab jelas, atau menunjukkan gejala anemia yang sudah disebutkan. pemeriksaan medis penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebabnya.
penanganan anemia pada lansia
pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya. jika disebabkan oleh kekurangan zat besi, dokter dapat:
baca juga:mengenal anemia sel sabit, lebih dari sekadar kurang darah
baca juga:penyakit langka anemia aplastik dan tanda-tandanya
memberikan suplemen zat besi
menganjurkan makanan kaya zat besi dan vitamin c
memberikan zat besi melalui infus intravena (terutama bagi penderita penyakit ginjal kronis)
melakukan transfusi sel darah merah
jika anemia disebabkan oleh perdarahan internal, prosedur operasi mungkin diperlukan untuk menghentikan sumber perdarahan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 16 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan