Bakal Bangun Sekolah Rakyat, Target Kurangi Kemiskinan Ekstrem

Wabup OKU Timur, H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H audiensi dengan Mensos bahas pendirian Sekolah Rakyat 2026. -Diskominfo OKUT-

OKU TIMUR - OKU EKSPRES COM- Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Timur, H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H., melakukan pertemuan dengan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat (8/8/2025) lalu. 

Agenda audiensi ini membahas rencana pembangunan Sekolah Rakyat di OKU Timur sebagai bagian dari program nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Gus Ipul menjelaskan secara mendalam konsep Sekolah Rakyat yang menjadi strategi pemerintah memutus rantai kemiskinan lintas generasi. 

Program ini dihadirkan untuk menjamin anak-anak dari keluarga prasejahtera dapat menempuh pendidikan hingga tingkat menengah, sekaligus membangun masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA:Dukung Program Nasional, OKU Selatan Sediakan 5 Hektare untuk Sekolah Rakyat

BACA JUGA:Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur?

“Trilogi konsep Sekolah Rakyat adalah Memuliakan Wong Cilik, Memprioritaskan yang Paling Membutuhkan, dan Memungkinkan yang Tidak Mungkin. Anak-anak dari keluarga miskin harus mendapatkan pendidikan yang layak, tepat sasaran, serta memberi harapan dan keberanian untuk mewujudkan mimpi yang dulu terasa mustahil,” ungkap Gus Ipul.

Sekolah Rakyat direncanakan berbentuk sekolah berasrama (boarding school) dengan fasilitas modern dan lengkap. 

Target pada 2025 adalah membangun 200 sekolah, masing-masing menampung hingga 1.000 siswa mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Program ini sudah berjalan sejak Juli 2025 dengan peluncuran 100 sekolah tahap awal. Hingga 14 Juli 2025, sebanyak 63 sekolah telah beroperasi, sementara 37 lainnya sedang dalam proses penyelesaian.

BACA JUGA:MPLS Sekolah Rakyat Serentak di 63 Titik

BACA JUGA:Pembangunan Sekolah Rakyat di Empat Lawang Segera Rampung

Sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dari Jawa hingga Papua, dengan total anggaran sekitar Rp10 triliun atau setara Rp200 miliar per sekolah.

Fasilitas yang tersedia meliputi laboratorium, sarana olahraga, smartboard, sistem pembelajaran berbasis digital (LMS), dan iPad untuk setiap siswa. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan