Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Anemia, Kenali Penyebab dan Solusinya

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Kamis , 14 Aug 2025 - 13:04

Ilustrasi Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Anemia -unsplash-

OKU EKSPRES COM- Tahukah Anda bahwa kerontokan rambut tidak selalu disebabkan oleh faktor genetik atau perawatan rambut yang salah? Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami anemia, yaitu kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Apa Itu Anemia?

Anemia adalah gangguan kesehatan ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin berada di bawah batas normal. Hemoglobin adalah protein penting yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, sekaligus mengangkut karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.

Saat kadar hemoglobin rendah, tubuh kekurangan suplai oksigen. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti:

Mudah lelah atau lemah

Pusing dan sakit kepala

Kulit pucat

Sesak napas

Detak jantung cepat atau tidak teratur

Tangan dan kaki terasa dingin

Sulit fokus

Rambut rontok

rambut rontok bisa jadi tanda anemia, kenali penyebab dan solusinya                            oku ekspres com- tahukah anda bahwa kerontokan rambut tidak selalu disebabkan oleh faktor genetik atau perawatan rambut yang salah? dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami anemia, yaitu kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
apa itu anemia?
anemia adalah gangguan kesehatan ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin berada di bawah batas normal. hemoglobin adalah protein penting yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, sekaligus mengangkut karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
saat kadar hemoglobin rendah, tubuh kekurangan suplai oksigen. kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti:
mudah lelah atau lemah
pusing dan sakit kepala
kulit pucat
sesak napas
detak jantung cepat atau tidak teratur
tangan dan kaki terasa dingin
sulit fokus
rambut rontok
baca juga:mengenal anemia pada ibu hamil dan saat yang tepat untuk perawatan intensif
baca juga:mengungkap bahaya anemia sel sabit bagi kesehatan tubuh
mengapa anemia bisa menyebabkan rambut rontok?
salah satu penyebab utama kerontokan rambut pada penderita anemia adalah rendahnya kadar zat besi. zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yang memastikan folikel rambut mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.
jika zat besi berkurang, folikel rambut akan:
kehilangan nutrisi – oksigen yang minim membuat rambut cepat masuk fase istirahat (telogen) sehingga mudah rontok.
mengalami gangguan siklus pertumbuhan – rambut yang seharusnya tumbuh malah berhenti berkembang.
terpengaruh oleh stres fisik – kekurangan zat besi dapat memicu telogen effluvium, yaitu kerontokan rambut sementara akibat stres pada tubuh.
baca juga:mengenal anemia sel sabit, lebih dari sekadar kurang darah
baca juga:penyakit langka anemia aplastik dan tanda-tandanya
tanda-tanda kerontokan rambut akibat kekurangan zat besi antara lain:
rambut terasa menipis
rontok banyak saat disisir atau keramas
pertumbuhan rambut baru lambat atau tidak merata
cara mengatasi rambut rontok akibat anemia
kerontokan rambut akibat anemia umumnya bersifat sementara dan dapat pulih jika penyebab utamanya diatasi. beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
mengonsumsi suplemen zat besi
dokter biasanya meresepkan suplemen untuk memulihkan kadar zat besi. penggunaan suplemen sebaiknya dilakukan sesuai anjuran karena berisiko menimbulkan efek samping.
baca juga:cara mengatasi anemia defisiensi besi pada remaja
baca juga:bab berdarah bisa picu anemia? kenali hubungannya dan cara mencegah
suntikan atau infus zat besi
pada kasus anemia berat, pemberian zat besi dapat dilakukan melalui suntikan atau infus untuk mempercepat pemulihan.
mengatur pola makan
perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
selain anemia, kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal, stres, penyakit autoimun, atau efek samping obat. karena itu, penting untuk memeriksakan diri agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.