Bakal Bangun Sekolah Rakyat, Target Kurangi Kemiskinan Ekstrem
Wabup OKU Timur, H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H audiensi dengan Mensos bahas pendirian Sekolah Rakyat 2026. -Diskominfo OKUT-
Seluruh kebutuhan dasar siswa, seperti seragam, sepatu, perlengkapan mandi, konsumsi bergizi tiga kali sehari, hingga pemeriksaan kesehatan rutin, akan ditanggung pemerintah.
Sejak hari pertama masuk, siswa juga akan menjalani pemetaan bakat (DNA talent mapping).
BACA JUGA:Sekolah Rakyat
BACA JUGA:Ungkap Syarat Daftar Guru Sekolah Rakyat
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang secara holistik, memadukan pendidikan formal nasional dengan penguatan karakter, STEM, kepemimpinan, nasionalisme, serta keterampilan hidup.
Proses rekrutmen siswa berbasis data DTSEN, dengan verifikasi lapangan oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memastikan ketepatan sasaran.
Selain pendidikan, program ini turut memberikan intervensi sosial untuk keluarga siswa, antara lain renovasi rumah, paket bantuan sosial, keanggotaan koperasi desa Merah Putih, jaminan kesehatan, hingga dukungan modal usaha.
Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat ditekan hingga nol persen pada 2026, dan tingkat kemiskinan umum turun di bawah 5 persen pada 2029.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Bakal Diuji coba di Jakarta
BACA JUGA:Dukung Program Nasional, OKU Selatan Sediakan 5 Hektare untuk Sekolah Rakyat
Usai bertemu Mensos, Wabup Yudha melanjutkan audiensi dengan Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono.
Ia memaparkan bahwa OKU Timur memiliki 32.463 anak usia sekolah yang termasuk kategori Desil 1 dan Desil 2 menurut data DTSEN. Pemkab juga telah menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Wamensos Agus Jabo menyarankan Pemkab OKU Timur segera mengajukan proposal resmi lengkap dengan dokumen pendukung.
“Melihat kondisi yang ada, peluang terwujudnya Sekolah Rakyat di OKU Timur pada 2026 sangat besar,” ujarnya.
BACA JUGA:MPLS Sekolah Rakyat Serentak di 63 Titik