Harga Karet Bergairah Rp 12.500 Per Kilogram
Kenaikan harga karet yang kini mencapai Rp12.500 per kilogram di Kabupaten Muratara memberi dampak positif bagi para petani.-Photo: istimewa-Eris
MURATARA - Kenaikan harga karet yang kini mencapai Rp12.500 per kilogram di Kabupaten Muratara memberi dampak positif bagi para petani.
Harga yang menguntungkan ini tidak hanya menarik minat petani lama, tetapi juga mendorong sebagian warga yang sebelumnya beralih profesi untuk kembali mengolah kebun karet mereka.
Sutris, seorang warga Kecamatan Karang Jaya, mengungkapkan bahwa dirinya pernah beralih menjadi pendulang emas karena harga karet yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Namun, lonjakan harga karet saat ini membuatnya kembali tertarik untuk berkebun.
BACA JUGA:Mantan Kades Tilep Uang Negara Rp500 Juta Dipakai untuk Sabung Ayam
BACA JUGA:Bangunan Drainase Ambruk, Satu Pekerja Tewas
"Dulu hasil dari karet tidak cukup, makanya saya beralih jadi pendulang emas. Sekarang, dengan harga yang tinggi, saya kembali semangat untuk bertani," ujarnya pada Jumat (24/1).
Menurut Sutris, harga karet di wilayah Muratara bervariasi tergantung pengepul di masing-masing desa, namun harga komulatif tidak pernah turun di bawah Rp10.000 per kilogram.
Harga karet saat ini antara Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram di pengepul, dan harga di pabrik jauh lebih tinggi, tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, melalui Kabid Pertanian Mustopo, menjelaskan bahwa harga karet dipengaruhi oleh dinamika pasar internasional.
BACA JUGA:Dispora OKU Beri Bantuan Kepada 35 Orang Wirausaha Pemula
BACA JUGA:Busuk Mulia
Saat ini, harga karet dengan kadar kering 100 persen mencapai Rp32.000 per kilogram, sementara karet dengan kadar 50-60 persen dipatok sekitar Rp16.000 per kilogram.*