PALEMBANG - Salah satu usaha mikro di bidang kuliner yang cukup ramai pemainnya di metropolis, adalah usaha kerupuk kemplang. Berbagai cara dilakukan guna bertahan atau bahkan memenangkan persaingan, seperti salah satunya dilakukan Kurniawan, owner usaha Awan Kerupuk 988, seperti apa tips dan trik untuk tetap eksis dan berkembang? Berikut liputannya.
Kurniawan terlihat sibuk, selain mengurusi dan memantau berbagai aspek produksi, matanya tetap awas mengawasi gawai. Sesekali dia mengecek, orderan yang masuk dalam platform penjualan digital, atau sekedar menjawab pertanyaan di akun media sosial usahanya.
Ya, sebagai generasi milenial yang melanjutkan usaha orang tua. Jalan yang dilakukan Kurniawan dalam mengembangkan usaha cukup berbeda dengan pendahulunya.
Sebelumnya usaha ini sudah ada sejak orang tua saya, tapi sempat tutup dan saya rintis ulang dengan management yang berbeda," ucap pria kelahiran 24 Februari 1988 itu membuka obrolan dengan Sumatera Ekspres.
BACA JUGA:Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Perusahaan di Desa Darat
BACA JUGA:Cair Oktober, Gaji RT Naik Jadi Rp1 Juta
Usaha Awan Kerupuk 988 itu, ungkap Kurniawan, terus eksis sejak dirintis ulang tahun 2014 lalu. Dikatakannya, tidak hanya menjual, tapi ia memasarkan kerupuk hasil produksi sendiri.
Kebetulan keluarga kami semua pengusaha kerupuk Kemplang Palembang, tandasnya.
Saat ini kata Kurniawan, rata-rata produksi mereka sekitar 100-300 kilogram perhari dimana jenis-jenis kerupuk yang dijual juga sangat beragam variannya. Mulai dari kerupuk kemplang goreng seperti peser super, kancing super, dan mini super, hingga kerupuk keriting sanggul, kerupuk mawar, dan kemplang bakar," bebernya.
Pria lulusan S1 Manajemen ini, mengakui saat ini banyak pemain usaha kerupuk. Tapi ia punya cara tersendiri untuk dapat eksis dan menjadi pilihan konsumen.
BACA JUGA:Heboh! Wanita Keliling Tukar Fotokopi KK dengan Hadiah, Diduga untuk Kampanye
Salah satunya sejak tahun 2014, dia memperkenalkan kerupuk tersebut di platform digital menggunakan iklan seperti google ads. Seiring perkembangan zaman kita mengikuti juga ke platform E- cormmerce seperti Tokopedia, Shoppe, Tiktok shop," Katanya.*
BACA JUGA:6 Perbedaan Cushion dan Foundation yang Perlu Kamu Tahu Agar Tidak Salah Beli
BACA JUGA:Karyawan Wanita di Thailand Meninggal Setelah Izin Cuti Sakit Ditolak