BACA JUGA:Pemkab OKU Gelar Pasar Bedung, Mudahkan Masyarakat Mendapat Takjil dan Tingkatkan Pendapatan UKM
Sambil menunggu kedatangan demo HMI itu, Anang tertidur di kursi. Bangun-bangun ditanya soal Pancasila.
Itulah kenangan Anang yang pernah jadi aktivis Famred menjelang reformasi tahun 1998. Lalu ia jadi tukang cukur. Buruh bangunan. Akhirnya Anang harus pulang ke Lumajang menunggui ibunya yang sudah tua.
Saat berumur 34 tahun, Anang minta ke sang ibu: agar dicarikan istri. Siapa pun asal pilihan sang ibu. Sang ibu masih bisa melihat anaknya terpilih kembali.
Di Pemilu ini suara PKB naik di Lumajang. Bupatinya juga PKB. Suara PDI-Perjuangan tetap. Demokrat kehilangan satu-satunya kursi dari dapil tersebut.
"Di dapil Anda ini, siapa capres yang menang?"
"Hehehe....Prabowo," jawabnya. "Banyak yang kasihan karena sudah tiga kali kalah," tambahnya.
BACA JUGA:OKU Bebas Frambusia, Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah Raih Penghargaan dari Kemenkes RI
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Lenovo Yoga Slim 7i Carbon, Laptop Tipis dan Praktis
"Amin! Amin!" terdengar suara bersahutan dari arena buka puasa. "Kalau di antara yang hadir ini sih semua pilih Amin," ujar Anang.
Pancasila membuat Anang terjatuh dari jabatan.
Pancasila membuat Anang dapat jabatan yang lebih tinggi. (*)
BACA JUGA:Samsung Galaxy A35 5G Cocok untuk Nonton Film dan Main Game, Cek Spesifikasi dan Harganya !
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Mulai Gelar Safari Ramadhan