BACA JUGA:Terlalu Sering Minum Manis? Waspadai Risiko Asam Urat Tinggi!
Beberapa penelitian membuktikan bahwa menghindari jeroan secara signifikan membantu menurunkan risiko kekambuhan asam urat.
3. Minuman Manis dan Alkohol
Minuman bersoda, jus kemasan, serta produk yang mengandung fruktosa tinggi bisa memicu produksi asam urat berlebih.
Selain itu, alkohol — terutama bir dan minuman keras — tidak hanya meningkatkan kadar asam urat, tetapi juga menghambat fungsi ginjal dalam membuangnya.
Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi, yang membuat proses pembuangan asam urat menjadi lebih lambat. Karena itu, membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol sangat disarankan bagi penderita gout.
BACA JUGA:11 Jenis Makanan yang Diam-Diam Bisa Picu Kambuhnya Asam Urat
BACA JUGA:Jangan Diabaikan! Nyeri di Jari Kelingking Kaki Bisa Jadi Sinyal Asam Urat
4. Susu Tinggi Lemak
Meskipun susu dikenal menyehatkan, versi tinggi lemak ternyata tidak memberikan efek yang sama untuk penderita asam urat.
Beberapa studi menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam susu dapat memengaruhi cara tubuh memproses purin, meski bukti ilmiahnya belum sekuat pada alkohol dan fruktosa.
Sebaliknya, susu rendah lemak justru dapat membantu menurunkan risiko gout karena mengandung protein yang membantu pengeluaran asam urat melalui urin.
Sekilas Tentang Purin dan Perannya
Purin sebenarnya bukan zat berbahaya. Ia berperan penting sebagai antioksidan, neuroprotektor, dan berfungsi melindungi tubuh dari kerusakan sel. Namun, ketika kadarnya berlebihan, purin yang diubah menjadi asam urat justru bisa menumpuk dan menyebabkan gangguan serius pada persendian.
BACA JUGA:Tanaman Herbal yang Bisa Membantu Meredakan Asam Urat
BACA JUGA:Minum Kopi Rutin Bisa Bantu Turunkan Risiko Asam Urat, Mitos atau Fakta?