Seribu Zaytun
TEKS: Dahlan Iskan ketika datang menjadi pembicara di Ponpes Al Zaytun Indramayu.-Foto: Disway-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
SYEKH Panji Gumilang sama sekali tidak emosi dimasukkan penjara –dengan tuduhan melakukan penistaan agama Islam. Bahkan, tidak mau naik banding. Tidak mau kasasi. Hukuman satu tahu penjara itu ia jalani begitu saja. Di Indramayu.
Bagi Panji Gumilang, itu bagian dari risiko perjuangan. Ujian hidup dalam mengabdikan diri kepada agama, bangsa, dan negara. Tuduhan anti-Pancasila tidak ia tanggapi. Pun antiagama.
Demo berjilid-jilid ia biarkan. Tidak pernah ia berusaha meredam dengan kemampuan keuangannya. Atau ia kerahkan ribuan santri untuk menggerakkan demo tandingan. Tidak.
Ia begitu yakin tidak berbuat kesalahan apa pun. Kepada agamanya. Apalagi, kepada negara yang amat ia cintainya.
BACA JUGA:Bunga Zainal Menjadi Korban Dugaan Penipuan Rp15 Miliar
BACA JUGA:Jung Hae In Bakal Gelar Fan Meeting di Jakarta
Tidak ada pembuatan senjata di pesantrennya.
Tidak ada bunker di bawah masjid.
Tidak ada rumah ibadah Yahudi di sana.
Semua tuduhan itu telah merusak namanya, tapi ia menyerahkan kepada kebenaran hakiki.
"Saya hanya akan mengajukan PK," katanya. "Sudah diajukan," tambahnya.
Saya bisa merasakan bagaimana ada orang dimasukkan tahanan dengan alasan yang diada-adakan. Didesakkan.
Tapi, saya tidak pernah mengunjunginya selama Panji Gumilang di penjara. Yang sering datang justru orang seperti Linda dan teman-temannyi: dari Galaruwa –organisasi kebangsaan pembela Pancasila.