Status Jalan Cor Batu Kuning - Kurup Tak Bertuan, Warga Minta Swakelola
Pemkab OKU memfasilitasi pertemuan antara warga, perusahaan dan instansi terkait untuk membahas soal rusaknya jalan cor beton Kelurahan Batu Kuning-Desa Kurup, Senin, 10 Juni 2024. -Foto: Gus Munir/OKES-Gus munir
BATURAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga Kelurahan Batu Kuning, Kecamatan Baturaja Barat dan warga Desa Kurup, Kecamatan Lubuk Batang dengan perwakilan perusahaan, Senin, 10 Juni 2024.
Hadir juga pada pertemuan yang digelar di Ruang Abdi Praja, Pemkab OKU tersebut, perwakilan dari PUPR Provinsi Sumsel, Polres OKU, TNI dan instansi lainnya.
Pertemuan tersebut dilakukan dalam upaya mencari solusi rusaknya jalan cor beton Batu Kuning-Kurup yang tak kunjung ada perbaikan dan sudah sangat meresahkan warga.
Warga protes lantaran jalan tersebut dilintasi mobil-mobil besar bertonase berat dan melampaui kapasitas. Sehingga, membuat jalan rusak dan menyebabkan sering kecelakaan.
BACA JUGA:DPRD OKU Setujui Enam Raperda Jadi Perda
BACA JUGA:Robert Pebble
Ketua RW 05, Kelurahan Batu Kuning, Mardi Santosa menjelaskan, awalnya jalan cor beton Batu Kuning-Kurup merupakan jalan kabupaten berkapasitas 8 ton. Namun, berjalannya waktu, dilintasi mobil-mobil besar yang over muatan.
“Tapi, kemudian mobil-mobil besar bermuatan berat melintas di jalan tersebut. Sehingga jalan hancur. Hampir 10 tahun jalan hancur. Kalau kemarau berdebu, jika musim hujan becek. Akibatnya banyak menelan korban. Ada yang meninggal dunia atau cacat permanen,” ungkap Mardi pada pertemuan tersebut.
Mardi mengakui ada perusahaan memperbaiki jalan tersebut. Tapi tidak maksimal, sehingga setelah diperbaiki kembali rusak.
Kekesalan warga memuncak saat ada truk batubara terperosok dan terguling. Sehingga, arus lalulintas macet, mobil tidak bisa lewat dan sepeda motor harus lewat secara bergantian.
BACA JUGA:KPK Panggil Petinggi PT PGN dan PT IAE
BACA JUGA:10 Juni Ditetapkan Sebagai Hari Kewirausahaan
“Sebenarnya sudah lama warga gerah, mau demo. Tapi kami halangi lihat kedepannya seperti apa. Kami sekarang seperti dianak tirikan. Tidak ada perhatian perbaikan. Kami ingin ada solusi,” tegasnya.
Mardi Santosa menambahkan, warga tidak melarang mobil lewat jalan cor beton. Namun, pemerintah atau perusahaan harus perhatian dengan menaikkan kualitas jalan. Sehingga, kendaraan yang lewat lancar, warga aman tidak ada kemacetan,” ucapnya.