Akhirnya Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Dijebloskan ke Rutan KPK, Ini Kasusnya?

Jakarta - okuekspres.bacakoran.co-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor Ali, terkait kasus dugaan pemotongan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemkab Sidoarjo. 

Gus Muhdlor, panggilan akrabnya, ditampilkan mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dalam konferensi pers KPK dengan tangan diborgol.

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan bahwa cukup bukti telah dikumpulkan untuk menetapkan Ahmad Mudhlor Ali sebagai tersangka baru. 

BACA JUGA:Ketua KPK, Firli Bahuri Diperiksa Lagi

Dalam perannya sebagai Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor memiliki kewenangan dalam penentuan penghargaan kinerja untuk pemungutan pajak dan retribusi.

Itulah modusnya. Dan Keputusan yang ia tandatangani menjadi dasar pencairan dana insentif pajak daerah di lingkungan BPPD selama empat triwulan tahun 2023.

Ari Suryono, Kepala BPPD, diduga memainkan peran dalam instruksi pemotongan dana insentif kepada Siska Wati, Kasubag Umum BPPD.

BACA JUGA:KPK Geledah Gedung Setjen DPR RI, Bawa 3 Koper

 Ia memerintahkan Wati untuk menghitung besaran dana insentif yang diterima para pegawai, dan memotongnya sebesar 10% hingga 30%. Potongan ini diperuntukkan, sebagian besar, bagi keperluan Ahmad Mudhlor Ali dan Ari Suryono sendiri.

 Penyerahan dana secara tunai dikoordinir oleh bendahara dari tiga bidang pajak daerah dan sekretariat, dengan tujuan menjaga kerahasiaan.

Menurut Johanis Tanak, Ari Suryono bekerja sama dengan orang kepercayaan bupati dalam mendistribusikan hasil pemotongan tersebut.

Uang tunai diserahkan oleh Siska Wati langsung kepada sopir Ahmad Mudhlor Ali, sebelum akhirnya melaporkan pengiriman kepada Ari Suryono. 

Praktik ini menghasilkan sekitar Rp 2,7 miliar dari pemotongan insentif ASN di lingkungan Pemkab Sidoarjo sepanjang tahun 2023.

BACA JUGA:KPK Cekal 3 Terduga Korupsi ke Luar Negeri