Waspada! Stres Bisa Picu Henti Jantung Mendadak

Ilustrasi Stres Bisa Picu Henti Jantung Mendadak -foto:net-Hesti
OKU EKSPRES - Menurut Perkumpulan Kardiologis Indonesia (PERKI), kasus henti jantung di Indonesia dialami sekitar 10 dari setiap 100.000 orang sehat yang berusia di bawah 35 tahun. Secara keseluruhan, jumlahnya mencapai 300.000 hingga 350.000 kasus per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa henti jantung adalah kondisi medis serius yang tidak bisa dianggap sepele.
Apa Itu Henti Jantung?
Henti jantung adalah kondisi darurat medis saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak, sehingga menghentikan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya. Bila tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa berujung pada kematian.
Salah satu pemicu henti jantung yang sering kali tidak disadari adalah stres, baik secara fisik maupun emosional.
Bagaimana Stres Bisa Memicu Henti Jantung?
Stres yang berlangsung dalam jangka panjang bisa memicu berbagai perubahan dalam tubuh yang berdampak pada kesehatan jantung. Berikut beberapa mekanismenya:
BACA JUGA:Batuk Tak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung!
BACA JUGA:Vivo Rilis S30 dan S30 Pro Mini, Ponsel Kompak dengan Performa Gahar!
Meningkatkan Tekanan Darah
Saat stres, tubuh memproduksi hormon seperti adrenalin dan kortisol. Hormon ini membuat tekanan darah meningkat dan memaksa jantung bekerja lebih keras dari biasanya.
Memicu Gangguan Irama Jantung (Aritmia)
Ketegangan emosional bisa mengacaukan impuls listrik pada jantung, memicu aritmia atau denyut jantung yang tidak teratur.
Menyebabkan Penyempitan Pembuluh Darah
Respons “fight or flight” saat stres membuat pembuluh darah menyempit dan detak jantung meningkat, kondisi yang bisa memperbesar risiko serangan dan henti jantung.