Harga Batubata Alami Penurunan
Diduga akibat ekonomi menurun harga batubata di OKU Timur mengalami penurunan. -Foto: Kholid/Sumeks-Kholid
MARTAPURA - Harga batubata di Kabupaten OKU Timur mengalami penurunan. Penurunan harga tersebut diduga lantaran tidak stabilnya perekonomian akhir-akhir ini.
Seperti di ungkapkan salahsatu pengrajin batu bata, Sujiono. Pengrajin batu bata di Dusun Sumber Jaya, Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur tersebut mengungkapkan penurunan harga batu bata tersebut karena faktor ekonomi yang tidak stabil.
Saat ini harga perbata hanya dibanderol Rp 380. Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang bisa mencapai Rp400 hingga Rp450 per batubata.
“Mungkin karena kemarau panjang, sehingga perekonomian menurun. Sehingga, membuat harga batubata turun,” ungkap Sujiono.
BACA JUGA:Kurangi Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pemilu
BACA JUGA:Banyak Nyamuk, Warga Minta Dilakukan Fogging
Menurutnya, dengan sulitnya perekonomian seperti saat ini dan jelang Pemilu, pembeli batubata akan menurun.
Kemungkinan, harga batubata akan kembali stabil ketika banyk proyek yang dikerjakan oleh pemerintah. “Pendapatan kami tidak banyak, namun bisa untuk ganti tenaga,” urainya.
Sujiono mengungkapkan, pihaknya bisa mencetak batubata mencapai 1.500 perharinya. “Setelah dicetak, kemudian dibiarkan mengering lalu dibakar,” ucapnya.
Sementara, seorang pembuat batu bata lainnya, Narto, dari Desa Gedung Rejo, Kecamatan Belitang, menyatakan bahwa selain harga batu bata yang relatif murah, ia juga mengalami kesulitan dalam memperoleh kayu bakar.
BACA JUGA:Simpang Meo Terus Dimonitoring
BACA JUGA:Muba Dinobatkan Pelopor Distribusi Obat Terbaik se-Indonesia
Meskipun harganya stabil, ketersediaan batu bata menurun karena banyaknya pesanan. Pembeli harus memesan terlebih dahulu dan membayar sebelum bisa mengambil batu bata beberapa hari kemudian setelah dicetak dan dibakar.
"Kami mengalami kesulitan mendapatkan kayu bakar untuk membakar bata, jadi pemesan harus bersabar untuk mendapatkannya. Untuk harga bisa dikatakan stabil jika mengambil langsung di Tobong bata. Hanya ongkos angkut saja yang berbeda tergantung lokasi,” ungkap Narto.