Ramu Umar

Umar Patek dan kemasan Kopi Ramu, brand kopi yang dijual di Hedon Estate.-Foto: Disway-Gus munir

BACA JUGA:10 Makanan Lezat dan Mudah Ditemukan Bisa Atasi Perut Kembung

Di Sidoarjo kini Patek hidup berdua dengan istrinya. Mereka belum dikaruniai anak. Perkawinan itu sudah berumur 27 tahun.

Istri Umar adalah seorang putri sulung pendeta Kristen Katolik di Filipina. Keluarga istri itu tinggal di Kota General Santos.

Sang putri masih kelas II SMA negeri di General Santos. Dia masuk Islam. Ketika orang tua marah, dia justru "lari" ke basis Islam di dekat Kotabat –lima jam naik mobil dari General Santos. Dia meneruskan sekolah SMA di kamp militan Filipina Selatan.

Saat itu Umar sudah bergabung ke kelompok militan Islam di Moro. Begitu mendengar ada gadis yang baru saja lari ke kamp militan, Umar mengatakan ingin mengawini gadis itu. Padahal, Umar belum tahu namanyi. Belum tahu wajahnyi.

BACA JUGA:Sehat Menikmati Daging Kurban: Boleh Asal Tahu Batas dan Cara Pengolahannya!

BACA JUGA:Fakta Menarik Daging Kambing Kurban: Lezat, Sehat, dan Penuh Makna

Umar langsung menghadap komandan kamp militan. Ia menyatakan ingin mengawini gadis itu. Meski belum melihat sendiri wajah si gadis, hatinya sudah terpikat.

"Saya di sini hanya guru, bukan orang tuanyi," ujar komandan militan di kamp itu. "Kalau mau mengawininyi, harus datang ke orang tuanyi," tambahnya.

Umar pun pergi ke General Santos. Ia menemui orang tua si gadis. Ia melamar.

"Bagaimana mau mengawininyi. Dia masih sekolah SMA," reaksi sang ayah.

"Tidak akan mengganggu sekolah. Setelah pernikahan, seminggu kemudian boleh masuk sekolah lagi," jawab Umar.

BACA JUGA:Siapa Saja yang Berhak Menerima Daging Kurban? Ini Penjelasan Lengkapnya!

BACA JUGA:5 Tips Menyimpan Daging Kurban di Kulkas agar Tetap Segar dan Tahan Lama

Setelah berhasil membuat calon mertua yakin, Umar mengajukan permintaan ke calon mertuanya itu. Yakni, agar mereka bersedia hadir dalam pernikahan mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan