Ramu Umar

Umar Patek dan kemasan Kopi Ramu, brand kopi yang dijual di Hedon Estate.-Foto: Disway-Gus munir

BACA JUGA:Sumsel Punya Klub Baru! Persikas Subang Resmi Jadi Sumsel United

BACA JUGA:Adnan/Indah Melaju ke Perempat Final Indonesia Open 2025

"Sudah 300-an," jawabnya.

Foto-foto makro karya Umar pun ditampilkan di layar di acara peresmian Ramu kemarin.

Saat ke rumah Umar Patek, David disuguhi kopi. Umar sendiri yang membuat kopi itu.

"Ini enak," ujar David mengenang saat itu. "Kopi apa ini?" tanyanya.

"Ini kopi rempah," jawab Umar. "Saya dapat resepnya dari ibu. Ibu dapat dari nenek," jawab Umar.

Dari situlah ide kopi tersebut lahir: bikin kopi Ramu. David pun "menyekolahkan" Umar ke seorang temannya yang ahli sangrai. Semula teman itu tidak mau mengajar mantan teroris. Takut. David meyakinkannya.

BACA JUGA:Jaksa Beberkan Bukti Kasus Nikita Mirzani, Termasuk Uang Rp 3 Miliar dan Mobil

BACA JUGA:Pemeran Angling Dharma, Chairil JM, Meninggal Dunia

Penolakan seperti itulah yang dialami Umar selama dua tahun. Tidak bisa berhubungan dengan orang lain. Tidak bisa mendapat pekerjaan. Selalu ditolak orang.

Maka, ketika ada tawaran buka bisnis kopi di properti drg David, Umar kaget. Lalu, bertanya, apakah itu tidak akan membuat drg David sulit. Yang ditanya justru balik bertanya: apakah Umar mau. Terutama karena David seorang Kristen.

Mereka pun sepakat. Umar ingin menunjukkan sikap barunya. Tidak lagi ekstrem. "Bekerja sama dengan orang Kristen pun tidak apa-apa."

Kini, di usia 59 tahun, Umar mulai usaha bisnis. Bahwa nama bisnis kopinya harus dibaca secara terbalik itu mengandung makna khusus: hidupnya sudah berbalik. Dari menyajikan kepahitan kepada umat manusia ke memberikan kebahagiaan lewat kopi ramuannya.

BACA JUGA:7 Bahaya Tidur Terlalu Lama untuk Kesehatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan