Ramu Umar

Umar Patek dan kemasan Kopi Ramu, brand kopi yang dijual di Hedon Estate.-Foto: Disway-Gus munir
BACA JUGA:Xiaomi 15, Ini Perbandingan Lengkap dengan Xiaomi 14 Ultra dan Daftar Harganya!
BACA JUGA:Redmi Note 14 Pro Plus 5G vs POCO X7 Pro 5G, Duel Smartphone Kelas Menengah, Pilih Mana?
Tidak lama di Jakarta, Umar harus pergi ke Pakistan. Statusnya sudah buron teroris internasional. Kepalanya sudah seharga Rp 10 miliar. Amerika menjanjikan itu: barangsiapa bisa memberikan informasi tentang kebedaraan Umar Patek akan mendapat hadiah 1 juta dolar AS.
Umar pun harus mengurus paspor: di imigrasi Jakarta Timur. Pun, istrinya yang sebenarnya masih warga negara Filipina. Urusan paspor pun lancar. Pun istrinya, dapat paspor Indonesia. Waktu itu belum ada e-KTP.
Waktu mengurus paspor Umar menggunakan nama baru: Anis Ja’far Alawy. Ia pilih nama belakang Alawy berdasar pengalamannya selama di Afghanistan. Dengan nama belakang Alawy, urusan lancar. Itu nama yang sangat umum di sana –Pakistan, Iran, Irak, sampai Afghanistan. Yakni, nama yang memberikan asosiasi ke penganut Syiah.
Setelah mendapat paspor, Umar mengurus visa Pakistan di kedutaan Pakistan di Jakarta. Lancar. Sekali lagi, Alawy menjadi password-nya. Padahal, nama marga Umar yang asli adalah Bawazier. Baik dari bapak maupun ibunya.
BACA JUGA:POCO F7 Ultra dan F7 Pro Tawarkan Spek Flagship Mulai 6 Jutaan
BACA JUGA:Deretan HP Xiaomi Terbaru 2025, Dari yang Sejutaan sampai Flagship Belasan Juta
Anda pun sudah tahu: Umar Patek ditangkap intelijen Amerika-Pakistan di Abbottabad. Itu tahun 2011.
Saya pernah ke Abbottabad. Sebelum Covid-19. Untuk ke Abbottabad itu, saya harus bermobil dari Islamabad ke arah timur laut. Melewati daerah miskin. Gersang. Bergunung. Kian ke timur laut kian tinggi pegunungannya.
Jalan raya itu, kalau terus ke timur laut, akan sampai di Provinsi Kunming, Tiongkok. Ada bus umum jurusan Pakistan–Tiongkok lewat Abbottabad.
Di Abbottabad tempat persembunyian Umar tidak jauh dari tempat persembunyian Osama bin Laden. Yakni, justru di dekat markas besar militer Pakistan. "Kian dekat markas militer kian aman," ujar Umar.
Kali ini tidak aman. Umar tertangkap. Bersama istrinya. Mereka dikirim ke Indonesia untuk diadili.
BACA JUGA:Xiaomi 14T Pro, Kamera Leica dan Fast Charging Jadi Andalan
BACA JUGA:Xiaomi Rilis Redmi Note 14 Pro dan Pro Plus 5G, Spek Gahar, Harga Tetap Ramah Kantong