Timur dari Tionghoa

Timur dari Tionghoa-Photo: istimewa-Gus munir
"Women sudah dekat?”
”Sudah dekat".
Di depan sana ada pertigaan. Ia belok kanan. Kami memasuki jalan besar dan lapang. Dua jalur. Masing-masing dua lajur. Tertanam barisan pohon di pemisah jalan, di kanan dan di kiri jalan. Sepi. Rapi.
Saya baca di gerbangnya: kawasan industri.
Ups... Di tempat begini pelosok ada kawasan industri. Masih baru. Sepi. Belum banyak pabrik berdiri. Salah satu yang terlihat besar adalah pabrik dari Jerman: Kohler.
Setelah membelah kawasan industri itu, mobil belok kiri. Ke jalan baru. Lebarnya empat lajur.
BACA JUGA:Agar Tidak Prengus dan Lebih Sehat, Begini Cara Mengolah Daging Kurban dengan Benar
BACA JUGA:11 Trik Jitu Mengolah Daging Kurban agar Empuk, Tidak Prengus, dan Lezat
Di kanan jalan baru inilah terlihat ada benda sebesar gerbong kereta api memanjang panjang sekali. Warnanya seperti warna alumunium. Mungkin sebenarnya lebih besar dari kereta api hanya saja terlihat agak kecil karena posisinya agak jauh dari jalan.
"Itu, yang panjang itu" katanya.
Saya pun memotret. Memvideo. Dari posisi agak jauh.
Benda itu adalah terowongan. Di atas tanah. Bukan terowongan bawah tanah. Panjangnya sekitar 2 km.
Terowongan itu kedap udara. Kalau ujung-ujungnya ditutup rapat dan udara di dalamnya disedot tidak ada udara di terowongan itu.
Berarti terowongan tersebut terbuat dari material yang amat kuat. Terutama kuat terhadap perbedaan yang atas tekanan udara.
BACA JUGA:5 Resep Daging Kurban Tanpa Santan: Lezat, Sehat, dan Mudah Dimasak