PT SMS Nihil PAD untuk Sumsel

Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) kembali menjadi sorotan tajam. -Photo: istimewa-Eris
SUMSEL - Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) kembali menjadi sorotan tajam.
Komisi III DPRD Provinsi Sumatera Selatan secara tegas meminta kepada Gubernur Sumsel untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap PT SMS, yang dinilai tidak menunjukkan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Permintaan ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Sumsel, Abdullah Taufik, pada Jumat (11/4/2025).
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil laporan dan pembahasan internal bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta perwakilan BUMD, PT SMS dianggap gagal menjalankan fungsinya sebagai entitas penghasil pendapatan bagi daerah.
BACA JUGA:Mayat Wanita Lansia Ditemukan di Kebun Karet
BACA JUGA:10 Manfaat Luar Biasa Susu Kedelai bagi Kesehatan Wanita
Dari laporan yang kami terima, PT SMS tidak memberikan kontribusi nyata terhadap PAD Sumsel dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan cenderung membebani keuangan daerah, ujar Taufik.
BUMD Harusnya Jadi Penggerak Ekonomi, Bukan Beban Daerah
Menurut Taufik, eksistensi sebuah BUMD seperti PT SMS semestinya menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi langsung terhadap kas daerah.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Ia menegaskan bahwa evaluasi harus dilakukan secara objektif, termasuk kemungkinan pembubaran atau pengalihan fungsi bila terbukti tidak efektif.
BACA JUGA:Sayuran yang Harus Diperhatikan oleh Ibu Hamil: Hindari Konsumsi Berlebihan!
BACA JUGA:Rahasia Daun Talas Yang Kaya Nutrisi, Baik untuk Kesehatan, Tapi Harus Diolah dengan Benar
Jika memang tidak mampu memberikan nilai tambah, sebaiknya dilakukan penataan ulang, bahkan penutupan, agar tidak terus menjadi beban fiskal, tambahnya.