Kelangkaan Gas LPG Subsidi di Pasaran

Kelangkaan gas LPG subsidi 3 kilogram (Kg) atau sering disebut tabung melon terus menjadi keluhan masyarakat di Kota Lubuklinggau.-Photo: istimewa-Eris

Di antaranya adalah distribusi pangkalan yang tidak merata, perbedaan harga di setiap pangkalan, penggunaan gas subsidi yang tidak tepat sasaran, serta dugaan adanya permainan oleh oknum yang menjual kuota gas ke daerah lain.

"Setelah rapat, kami akan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan pemerataan pangkalan.

BACA JUGA:Pneumonia pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahan yang Perlu Diketahui

BACA JUGA:Bahaya Tersembunyi dari Sisa Asap Rokok

Berdasarkan data dari Pertamina, terdapat 20 pangkalan yang terkonsentrasi di satu kelurahan, sementara di kelurahan lain jumlah pangkalan sangat minim," ujar Meidholin.

Dengan pemerataan pangkalan ini, diharapkan distribusi gas subsidi dapat lebih merata dan mengurangi kesulitan yang dirasakan masyarakat.

Pemkot Lubuklinggau juga menekankan bahwa penataan pangkalan ini hanya bersifat sementara. Pengawasan dan penindakan terhadap pangkalan yang nakal akan langsung ditangani oleh Pertamina.

"Jika ada pangkalan yang nakal, Pertamina akan langsung menutupnya tanpa pemberian sanksi lain," tegas Meidholin.

BACA JUGA:Bahaya Tersembunyi di Balik Penggunaan Sedotan Plastik untuk Kesehatan dan Lingkungan

BACA JUGA:Onigiri: Bekal Praktis Ala Jepang yang Lezat

Sementara itu, Nanda Septiantoro, Sales Manager PT Pertamina, menyampaikan bahwa pihaknya sudah beberapa kali melakukan pemeriksaan terhadap kelangkaan gas subsidi di Lubuklinggau.

Berdasarkan hasil pengecekan, Pertamina tidak menemukan bukti yang sesuai dengan klaim kelangkaan gas yang disampaikan oleh masyarakat.

"Stok gas tersedia, jika ada daerah yang kekurangan, kami akan segera melakukan pengecekan ulang," ujar Nanda.

Tag
Share