Termasuk PDI-Perjuangan. Maka di Pleno DPR hari ini rasanya tinggal aklamasi mengesahkannya.
Sikap PDI-Perjuangan pasti membuat pendukung Anies Baswedan masgul. Khususnya untuk batas umur calon kepala daerah: PDI-Perjuangan menyatakan ikut putusan mayoritas.
BACA JUGA:Sejumlah Aktor dan Komedian Demo di Gedung DPR, Kiky Saputri Beri Komentar
BACA JUGA:Sociedad Tak Mau Serahkan Mikel Merino
Kok PDI-Perjuangan begitu?
Tunggu dulu. Dengarkan pendapat Boyamin Saiman. Ia lagi di Melbourne, Australia. Saya melakukan hubungan jarak jauh dengan pengacara asal Solo itu. Tadi malam.
Menurut Boyamin, sikap PDI-Perjuangan itu bisa disebut ''jebakan Batman''. Biar saja KIM-Plus mengusung Lutfi-Kaesang di pemilihan gubernur Jateng.
PDI-Perjuangan akan usung calon sendiri.
Kalau Lutfi-Kaesang menang, PDI-Perjuangan akan menggugat ke MK. Pasti kemenangan Lutfi-Kaesang dibatalkan. Otomatis pasangan PDI-Perjuangan yang dilantik di Jateng.
"Kelihatannya DPR seperti memberi jalan pada Kaesang, padahal itu menjebak Kaesang," ujar Boyamin.
BACA JUGA:Dituduh Melakukan Kekerasan Terhadap Mantan Kekasih, Antony Dalam Pengawasan Polisi
BACA JUGA:4 Manfaat Ajaib Daun Kunyit untuk Kesehatan dan Kecantikan yang Wajib Moms Tahu!
Yang seperti itu, kata Boyamin, pernah terjadi di Pilkada tahun 2019. Yakni di kabupaten –Anda pasti sudah lupa nama ini– Sabu Raijua. Itu di NTT. Di pulau Timor. Bertetangga dengan kabupaten Kupang.
Di Pilkada Sabu Raijua pemenangnya Anda sudah tahu: Orient Patriot Riwu Kore. Ada tiga pasang calon bupati Sabu Raijua kala itu.
Pasangan nomor satu, Nikodemus N. Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale, menggugat ke MK. Alasannya: Riwu Kore, si pemenang, adalah warga negara Amerika.
Orient Patriot Riwu Kore memang pemegang paspor Amerika. Itu karena ia bekerja di perusahaan pembuat kapal perang di sana. Itu objek vital. Pekerjanya harus warga negara Amerika sendiri.