Vivin, warga Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, menyatakan bahwa harga beras di warung sudah mengalami kenaikan sekitar satu bulan yang lalu.
BACA JUGA:Harga Beras Makin Melonjak, Pemerintah Sebut Imbas Elnino
BACA JUGA:Ledakkan Misterius Rusak Bagian Rumah PNS
Harga beras yang semula Rp 15.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 17.000 per kilogram. Untuk menghemat, ia memutuskan untuk membeli beras per kilogram. “Biasanya membeli kemasan 10 kilogram,” ujar Vivin.
Vivin berharap agar harga beras bisa kembali normal seperti sebelumnya atau setidaknya tidak terlalu tinggi. Ia mencatat bahwa bahkan harga beras premium bisa mencapai Rp 15.000 lebih, dan harapannya adalah agar harga bisa stabil.
Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada kebutuhan dapur lainnya, seperti cabai. Sebelum Pemilu 2024, harga cabai rata-rata Rp 40 ribu per kilogram. Namun, setelah Pemilu, harga cabai melonjak hingga Rp 100 ribu per kilogram.
Leni, seorang pedagang di Pasar Inpres Martapura, menyatakan bahwa kenaikan harga cabai disebabkan banyak petani yang tidak sempat memanen buah cabai karena kesibukan Pemilu.
BACA JUGA:Resep Roti Maryam, Cocok untuk Makanan Penutup
BACA JUGA:Bahaya Tidur Setelah Makan Sahur
Saat ini, harga cabai sudah mulai turun, meskipun tidak kembali ke harga sebelum Pemilu. Misalnya, cabai merah keriting dijual seharga Rp 75 ribu per kilogram, cabai setan masih Rp 90 ribu per kilogram. “Cabai rawit kami jual Rp 60 ribu per kilogram,” ungkap Leni.
Pedagang lain, Mulyana, mengonfirmasi bahwa harga cabai saat ini agak menurun. Saat Pemilu, harga cabai bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram, tetapi sekarang distribusi cabai dari petani sudah normal, sehingga harga berkisar antara Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.
“Tapi, pembeli tetap mengurangi jumlah pembelian karena harga yang tinggi,” pungkasnya. (*)
BACA JUGA:Kasus Bullying di Binus School Serpong, Diduga Libatkan Anak Vincent
BACA JUGA:Film Agak Laen Masuk 5 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa