MARTAPURA - Pasca Pemilu 2024 dan menjelang Ramadan 1445 H, terjadi kenaikan harga bahan pokok, seperti yang terlihat di Pasar Inpres Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Sebagai contoh, harga beras di pasar tersebut mengalami peningkatan signifikan. Saat ini, harga beras mencapai Rp 16.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 14.000 per kilogram.
Ema, seorang pedagang beras di Pasar Inpres Martapura, menjelaskan bahwa harga beras Selancar atau premium satu kilogramnya saat ini mencapai Rp 16.000.
Tersedia juga kemasan 5 kilogram, 10 kilogram, dan 20 kilogram. “Sementara harga beras lokal satu kilogramnya mencapai Rp 15.000, namun sayangnya stoknya sudah habis,” ungkap Ema.
BACA JUGA:Kompetisi Menulis Berhadiah Laptop dan Uang Tunai
BACA JUGA:TMMD 119 Dimulai, TNI AD Komitmen Bangun Insfrastruktur
Ema menyatakan bahwa kenaikan harga beras sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu, mengakibatkan penurunan stok beras di tokonya.
Sebelumnya, ia biasanya memiliki stok hingga 500 kilogram, tetapi sekarang hanya tersisa 100 kilogram. “Karena pasokan dari petani berkurang akibat belum panen,” imbuhnya.
Yeni, pemilik warung kelontong di Kelurahan Dusun Martapura, juga mengonfirmasi kenaikan harga beras.
Ia menjual beras satu kilogramnya dengan harga Rp 17.000 karena membelinya dengan harga Rp 16.000 per kilogram.
BACA JUGA:Usulkan Bantuan Gubernur Atasi Kemiskinan di Muba
BACA JUGA:Jokowi Dikabarkan Bakal Lantik AHY jadi Menteri ATR/BPN
“Karena naik, kai hanya menyetok 50 kilogram beras, berbeda dengan kebiasaannya saat harga beras masih stabil,” ucap Yeni.
Candra, pemilik warung di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, mengakui bahwa harga beras yang mahal membuatnya tidak lagi menyetok beras dalam jumlah besar.
“Saat ini kami fokus menjual jajanan anak-anak dan sembako lain yang harganya tidak naik,” ungkap Candra.