JAKARTA- Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menghormati keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyetop sementara penyaluran bantuan pangan beras.
Penyetopan sementara bantuan pangan itu dilakukan 7 hari menjelang hari pemungutan suara dalam rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) agar tak ada upaya politisasi.
"Bapak Presiden juga sudah menyampaikan secara terpisah, kalau memang ini harus dihentikan sementara, ya memang harus dihentikan sementara, sehingga tidak terjadi polemik bahwa bantuan pangan ini dipolitisasi," kata Arief dalam keterangan tertulis pada Rabu, 7 Februari 2024.
Arief menyatakan, selain menghindari politisasi, kebijakan ini diambil agar proses Pemilu dapat berjalan dengan tenang.
Selain itu, keputusan penyetopan sementara penyaluran bansos pangan untuk menghormati masa tenang kampanye yang jatuh pada 10 Februari 2024. Aturan itu juga tertulis dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 3 Tahun 2022 mengatur masa kampanye Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu, 10 Februari.
BACA JUGA:Jokowi Didesak untuk Netral
BACA JUGA:Kejiwaan Siskaee Dinyatakan Normal
Lalu, pada 11 sampai 13 Februari yang merupakan masa tenang Pemilu, bantuan pangan beras akan dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemuktahiran data. Sekali lagi, ini karena memang tidak ada politisasi bantuan pangan, tutur Arief.
Meski begitu, Bapanas menilai bantuan pangan sangat diperlukan oleh masyarakat dan pemerintah telah merencanakannya sejak lama. Penyaluran bantuan pangan akan dilanjutkan kembali setelah hari pemungutan suara.
"Kami pahami bersama bahwa bantuan pangan ini sangat diperlukan masyarakat dan memang sudah terencana sejak lama. Nanti setelah Pemilu, 15 Februari akan dimulai lagi penyalurannya bantuan pangan beras ini," ujarnya.
Arief menambahkan bahwa penyaluran bantuan pangan beras dibagikan ke masyarakat bukan hanya menjelang pesta demokrasi. Penyaluran bantuan pangan itu dipastikan merupakan program rutin yang tak ada kaitannya dengan kontestasi Pemilu.
"Kami tegaskan kembali, bantuan pangan ini sebenarnya bukan hanya menjelang pemilu. Bantuan pangan ini tentunya dilakukan oleh pemerintah, jadi negara itu hadir di saat memang diperlukan. Agendanya juga tidak mengikuti agenda politik, tetapi memang sesuai dengan kebutuhan," tutur Arief.
BACA JUGA:Pengendara Motor Ditabrak Kereta di Lahat
BACA JUGA:Tiga Orang Tersambar Petir di Prabumulih, 1 Meninggal Dunia
Arief menyatakan, program bantuan pangan sudah ada sejak dulu dan hampir tidak ada komplain. "Bantuan pangan ini terlihat masif karena memang penugasan Bapanas kepada Bulog dan terus dikoordinasikan dengan sangat baik," ucap dia.