Inulin adalah jenis serat prebiotik yang sering ditambahkan ke makanan dan minuman seperti yogurt, sereal, snack bar, minuman prebiotik, hingga es krim rendah kalori.
Meski mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, inulin dapat memicu produksi gas karena difermentasi di usus besar.
Amanda menyarankan untuk membatasi porsinya agar tubuh memiliki waktu beradaptasi dengan serat ini.
3. Produk Susu
Beberapa orang mengalami kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula alami dalam susu. Kondisi yang disebut intoleransi laktosa ini bisa menimbulkan gejala seperti kembung, perut mulas, bahkan diare.
BACA JUGA:Sengketa Aceh-Sumut Belum Final
BACA JUGA:Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian
Menurut Sauceda, jika kamu termasuk yang tidak toleran terhadap laktosa, sebaiknya beralih ke susu bebas laktosa atau pilih yogurt Yunani yang secara alami mengandung lebih sedikit laktosa dan mengandung probiotik yang membantu pencernaan.
4. Kacang-Kacangan
Kacang memang kaya nutrisi, tapi juga dikenal sebagai salah satu makanan pemicu gas. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat dan oligosakarida, sejenis karbohidrat yang sulit dicerna tubuh.
Untuk mengurangi efek ini, kamu bisa merendam kacang-kacangan sebelum dimasak, atau mengolahnya dengan panci presto agar karbohidrat kompleks tersebut lebih mudah dicerna.
5. Brokoli dan Kembang Kol
Sayuran ini termasuk dalam kelompok cruciferous yang mengandung rafinosa, gula kompleks yang tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh.
BACA JUGA:Bupati Enos Tekankan Pentingnya Digitalisasi dalam Dunia Pendidikan
BACA JUGA:Belum Ada Status Siaga Karhutla di OKU
Di usus besar, rafinosa difermentasi oleh bakteri, menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung.