BACA JUGA:Panduan Lengkap Kurban: Jenis Hewan, Syarat, dan Penerimanya
Hari-hari ini Adi pasti di Indianapolis. "Temui Adi," ujar cucu Pak Iskan.
Saya tidak berani menemuinya. Saya tidak paham mesin mobil. Mau ngomongin apa dengan ia nanti. Dan lagi ia pasti sangat sibuk menjelang hari balapan.
Tapi saya ingin memihak. Saya harus bertemu Adi: mobil pembalap yang mana yang mesinnya disiapkannya. Lalu saya akan memihaknya. Siapa pun ia. Apa pun prestasinya. Dari negara mana pun.
Maka saya tonton dulu podcast antara Adi dan si cucu. Agar saya tahu siapa Adi dan apa itu Indy 500. Ampuuuun, podcast itu 1,5 jam. Panjang. Tapi karena menarik ya terus saja menontonnya.
BACA JUGA:Covid Muncul Lagi dengan Varian Baru
BACA JUGA:Diabetes Bisa Sembuh? Fakta dan Cara Mengelolanya dengan Tepat
Akhirnya saya beranikan diri menghubungi Adi Susilo. Jumat. Ternyata Adi ramah sekali. Masih seperti khasnya Arek Suroboyo. Saat itu pun saya ditunggu: di arena Indy 500. Sekalian bisa lihat bagaimana ia menyiapkan mobil pembalap.
Sayang, saya sudah janji ke Purdue University dan ke Notre Dame University. Saya pun bertanya: apakah punya waktu selain Jumat itu.
"Besok, Sabtu sore saya sudah bebas," katanya.
"Sabtu sore? Anda bisa? Bukankah Minggu hari balapan? Bukankah Sabtu adalah puncak kesibukan Anda?"
"Ini beda dengan Formula 1," jawab Adi. "Di Indy 500 sehari sebelum balapan justru libur. Pembalapnya wajib ikut parade semua," tambahnya.
BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 dengan Mudah
BACA JUGA:Makanan dan Minuman yang Dapat Picu Diabetes, Waspadai Konsumsinya!
Saya pikir, sehari sebelum perlombaan untuk balapan seleksi penentuan urutan posisi start di balapan hari Minggu. Ternyata tidak seperti di Formula 1.
Maka kami sepakat: Sabtu sore keluar kota. Makan malam. Di restoran Indonesia Mayasari milik Maya. Di Greensburg. Satu jam dari Indianapolis.