Ariono Taufiq

Selasa 20 May 2025 - 19:05 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Sebelum kasus mafia peradilan dibongkar di Pengadilan Negeri Surabaya, Taufiq sudah mengulitinya saat tampil di

Kick Andy pada Februari 2010. Waktu itu, topiknya adalah "Peradilan Sesat".

Taufiq menulis banyak buku: Terorisme dalam Demokrasi 2004; Tsunami Aceh Bencana Alam atau Rekayasa

(2005); Moralitas Penegak Hukum dan Advokat Profesi ”Sampah” (2007); Mahalnya Keadilan Hukum (2012); dan

Keadilan Substansial Memangkas Rantai Birokrasi Hukum (2014).

Buku yang terakhir itu yang mendorong saya saat menggugat Gibran Rakabuming Raka di Pengadilan Negeri. 

BACA JUGA:7 Manfaat Tomat untuk Kulit Wajah, Rahasia Alami Kulit Cerah dan Sehat

BACA JUGA:Rahasia Sehat dalam Secangkir Teh Melati, Bantu Turunkan Berat Badan hingga Jaga Kesehatan Jantung

Surakarta tahun 2024. Saat itu, seperti halnya saat menggugat ijazah Jokowi sekarang ini, Taufiq memelesetkan

Gibran dengan kepanjangan Giliran Berantakan.

Buku lain yang ditulis Taufiq:

Serial Terorisme Dalam Demokrasi 2; Densus dan Terorisme Negara Tahun (2016); Kejahatan Korporasi (2018);

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Bukan Undang-Undang Subversi (2020); Small Claim Court

Beperkara di Pengadilan Tanpa Pengacara (2021).

Saya pun memberi tahu Ariono: zaman sudah berubah. Menulis artikel di media yang tidak berbayar juga tidak. 

BACA JUGA:Resep Tahu Gejrot Rumahan: Camilan Pedas Manis Asli Cirebon untuk Weekend Seru!

Kategori :