Ditipu Grup Online, Dimintai Tebusan Rp50 juta

Minggu 02 Feb 2025 - 20:40 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

PALEMBANG - Masih ada saja warga yang ingin mendapatkan uang dalam waktu cepat, namun berujung menjadi korban penipuan.

Ini dialami seorang wanita muda bernama Yeyen Sonya Margaretta (24) yang harus kehilangan uang senilai puluhan juta rupiah yang tersimpan di rekening bank miliknya.

Ini lantaran warga Jl Robani Kadir, Lr Hikmah II, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju tersebut diundang untuk bergabung ke salah satu WhatApps Group (WAG) hingga Telegram.

Dengan tugas menyelesaikan misi-misi yang harus dikerjakan dari ketua grup media sosial (medsos) tersebut dan dijanjikan bakal mendapat keuntungan berlipat dengan syarat harus deposit sejumlah uang.

BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem, KAI Siaga Alat Berat, Ini jumlahnya

BACA JUGA:Tumpukan Sampah di TPA Terus Menggunung

"Rupanya semuanya itu cuma akal-akalan mereka (sindikat) yang awalnya bonus diberikan sebesar Rp40 ribu untuk satu kali misi yang berhasil diselesaikan.

Tapi setelah itu saya terus diminta deposit yang angkanya mencapai hingga Rp50 juta," ungkap Yeyen usai melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, kemarin (2/2)

Diceritakan Yeyen, awalnya tindak penipuan yang dialaminya ini terjadi saat dia sedang di rumahnya pada Sabtu (1/2) pagi, saat itu, dirinya menerima tawaran dari seseorang yang tiba-tiba saja memasukkannya ke dalam sebuah WAG yang di dalamnya tergabung ratusan orang.

Di dalam grup, admin WAG mengajak para member untuk ikut dalam bisnis dengan keuntungan yang sangat menggiurkan dengan syarat harus terlebih dulu mengirimkan deposit uang.

BACA JUGA:Resep Kentang Goreng Crispy ala KFC

BACA JUGA:Manfaat Kencur untuk Kesehatan dan Kecantikan Wanita

"Saat itu saya tertarik untuk ikut dan memang mendapatkan komisi yakni sebesar Rp40 ribu yang ditransferkan langsung ke rekening saya," ungkapnya.

Selanjutnya korban kembali disuruh mengikuti grup Telegram yang mana di dalam grup Telegram tersebut sudah ada banyak orang yang mengerjakan misi-misi. 

"Grup Telegram itu sudah ramai dan beberapa memang mendapatkan keuntungan usai menyelesaikan misi, dari sana saya ikut tertarik juga, " beber korban.

Kategori :